Video sidak yang menampilkan kunjungan ke pabrik AQUA di Kabupaten Subang, Jawa Barat, memunculkan klaim bahwa air yang digunakan berasal dari pengeboran dalam tanah sumur bor.
“Airnya dari bawah tanah, bukan air permukaan. Ambil sumbernya dari dalam, dibor. Dikira oleh saya air permukaan.” ujar Dedi Mulyadi.
Terkait hal ini, pihak AQUA menegaskan bahwa meskipun pengeboran dilakukan, itu bukan pengeboran biasa ke air dangkal tetapi pengeboran ke dalam lapisan akuifer dalam yang memang menjadi sumber air AQUA.
Publik dan lembaga pengawas seperti Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) pun mulai mendapatkan perhatian terhadap isu ini.
Selain itu perusahaan mengklaim memperhatikan aspek konservasi dan pengembalian air ke lingkungan melalui program-program seperti penanaman pohon pembangunan sumur resapan, dan pelibatan masyarakat.
BACA JUGA:Usai Divonis 8 Bulan, Jonathan Frizzy Bocorkan Acara Bahagia Setelah Bebas dari Penjara
Isu mengenai sumber air AQUA yang viral karena klaim dari sumur bor biasa telah dijawab dengan klarifikasi resmi yang menegaskan bahwa air tersebut berasal dari akuifer dalam pegunungan, bukan dari air permukaan atau tanah dangkal.
Proses seleksi sumber produksi higienis, standar mutu, serta pemantauan lingkungan menjadi bagian dari narasi pembelaan perusahaan terhadap kepercayaan konsumen.