"Dia (siswa ZR) pelanggarannya merokok, kemudian berkelahi, mengganggu kelas yang lain, dan terakhir loncat dari pagar," jelas Rana saat ditemui Dedi Mulyadi, Rabu (5/11/2025).
Menanggapi insiden tersebut, Gubernur Dedi Mulyadi menyampaikan pesan penting kepada guru dan orang tua siswa.
Ia menekankan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama, dan perlu ada saling pengertian antara pihak sekolah dan keluarga.
"Ketika di sekolah anak menjadi tanggung jawab guru, ketika di rumah tanggung jawab orang tua, jadi dua-duanya harus saling menghargai," ujar Dedi.
"Kalau dititipkan di sekolah, percayakan kepada guru. Kalau gurunya agak keras sedikit, nah orang tuanya juga harus menyadari kenapa kekerasan itu terjadi. Tetapi guru juga harus menyadari tidak semua hal bisa diselesaikan dengan kekerasan," tambahnya.
Pihak sekolah melalui Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana, Yaumi Basuki, turut memberikan klarifikasi.
Ia menyebut bahwa insiden tersebut merupakan bentuk kesalahpahaman antara orang tua dan guru.
Menurutnya, pagar sekolah yang baru dibangun dua minggu sebelumnya telah rusak akibat aksi siswa yang melompatinya.
BACA JUGA:Auto Senyum! Insentif Guru Honorer Naik Jadi Rp 400 Ribu Mulai 2026, Ini Kata Mendikdasmen!
BACA JUGA:Viral Guru Dituding Fitnah Murid Pakai Narkoba di Palembang, Ini Kronologi Lengkapnya
"Pagar ini baru selesai dua minggu. Kami sudah wanti-wanti supaya dijaga. Tapi beberapa siswa masih loncat pagar, termasuk ZR dan teman-temannya," ujar Yaumi.
Ia juga mengakui bahwa tindakan menampar siswa sebagai bentuk disiplin adalah keliru dan akan dievaluasi.
"Kami akan mengevaluasi cara pembinaan. Ke depan kami akan mencari solusi bagaimana mendisiplinkan tanpa kekerasan fisik," tegasnya.
Yaumi menyebut bahwa mediasi telah dilakukan antara guru, orang tua siswa, dan pihak sekolah pada Selasa (4/11/2025), dan kedua belah pihak telah saling memaafkan.
Namun, publikasi di media sosial tetap dilakukan oleh orang tua siswa.
"Kami tidak bisa melarang, itu hak beliau. Tapi pada hari Selasa masalah sebenarnya sudah selesai dan sudah ada kata maaf," pungkas Yaumi.