Viral! Guru di Subang Tampar Siswa Gegara Panjat Tembok hingga Roboh, Orang Tua Auto Ngamuk

Kamis 06 Nov 2025 - 09:00 WIB
Reporter : Rida Satriani
Editor : Rida Satriani

BACAKORAN.CO — Sebuah insiden di SMPN 2 Jalancagak, Kabupaten Subang, memicu perdebatan publik setelah video pertengkaran antara orang tua siswa dan seorang guru viral di media sosial.

Peristiwa ini bermula dari dugaan kekerasan fisik yang dilakukan oleh guru terhadap sejumlah siswa, termasuk seorang siswa berinisial ZR.

Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @mangdans_, terlihat seorang pria yang diketahui sebagai ayah ZR, Deni Rukmana (38), mendatangi sekolah dan meluapkan kemarahannya kepada guru yang diduga menampar anaknya.

Dalam unggahan tersebut, Deni mengakui bahwa anaknya memang melakukan kesalahan, namun ia menolak keras tindakan kekerasan sebagai bentuk pendisiplinan.

"Saya akui anak saya salah gara-gara manjat tembok sampai roboh, tapi saya tidak suka cara guru yang sudah pakai kekerasan. Bukan anak saya saja yang kena gampar, tapi ada delapan anak yang digampar," tulis Deni di akun TikTok miliknya.

BACA JUGA:Jangan Salah! Ini Beda Besaran Tunjangan Profesi Guru Triwulan IV 2025 untuk ASN dan Non-ASN

BACA JUGA:Viral! Kisah Pilu Fatiyah Bocah SD Alami Mata Merah Lebam, Diduga Dianiaya Oknum Guru di Palembang

Deni juga membagikan video kedatangannya ke sekolah melalui akun Instagram pribadinya, yang kemudian menyebar luas dan memicu perhatian publik.

Ia menjelaskan bahwa niat awalnya adalah untuk klarifikasi secara baik-baik, namun situasi berubah menjadi panas ketika guru yang bersangkutan menanggapi dengan nada tinggi.

"Awalnya saya datang karena dapat laporan anak saya ditampar beberapa kali. Saya hanya mau menanyakan secara baik-baik saja. Tapi salah seorang guru malah menanggapi dengan nada tinggi, seolah merasa tindakannya itu benar," ujar Deni pada Rabu (5/11/2025) sore.

Guru yang menjadi sorotan dalam kasus ini adalah Rana Saputra, pengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMPN 2 Jalancagak.

Rana mengakui bahwa ia memang menampar ZR dan beberapa siswa lainnya sebagai bentuk penegakan disiplin.

BACA JUGA:Kepala Kemenag Pandeglang Sebut Demo Guru Honorer 'Bikin Repot Pemerintah', Kini Beri Klarifikasi

BACA JUGA:Ribuan Guru Madrasah Demo di Monas! Desak Diangkat Jadi PPPK, Istana Akhirnya Buka Suara

Menurut pengakuannya kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tindakan tersebut dilakukan karena para siswa melanggar aturan sekolah.

Kategori :