Dari wajah kepanikan yang terjadi, juga muncul kabar bahwa peristiwa terjadi dua kali ledakan dalam waktu singkat.
Kendala Polisi Dalami Motif
Meski telah mengamankan satu terduga pelaku dalam kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta, pihak kepolisian masih mengalami kesulitan dalam mengungkap motif dari insiden tersebut.
“kita masih mendalami identitas dan motif ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta,” Ungakap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Bhudi Hermanto.
Hambatan yang dihadapi adalah banyak saksi yang menjadi korban sehingga belum bisa diperiksa secara optimal.
BACA JUGA:Bupati Ponorogo Terjaring OTT KPK, Diduga Terkait Suap Mutasi dan Promosi Jabatan!
BACA JUGA:Berkas Kasus Korupsi Chromebook Segera Dilimpahkan ke Kejagung, 4 Tersangka Siap Dilimpahkan
Selain itu, isu bahwa pelaku merupakan korban bullying muncul sebagai salah satu hipotesis motif ledakan di SMAN 72 Jakarta.
“Ada beberapa hambatan saksi-saksi yang ada juga menjadi korban,” ujar Kombes Bhudi.
Saat khotbah Salat Jumat berlangsung di masjid sekolah, tiba-tiba terdengar suara ledakan cukup keras dari arah belakang aula.
Beberapa saksi menyebut ada dua ledakan yang terjadi secara berurutan.
Di lokasi ditemukan benda menyerupai senjata api yang kemudian dipastikan sebagai senjata mainan.
BACA JUGA:Motor Curian Dirubah Bentuk Lalu Dijual Kepada Warga, Polisi Sita 6 Unit
Korban dirawat di beberapa rumah sakit seperti RS Islam Jakarta Cempaka Putih dan RS YARSI.
Pemerintah DKI Jakarta memastikan seluruh biaya pengobatan korban ledakan di SMAN 72 Jakarta akan ditanggung.
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menyatakan segera melakukan rehabilitasi fasilitas sekolah terdampak.