Sementara di Kecamatan Sirampog, banjir merendam empat desa lainnya, yakni Dawuhan, Igirklanceng, Benda, dan Plompong.
Satu warga setempat, Suswoyo (26), juga dilaporkan hilang diduga terbawa arus ketika sedang berkebun di Dukuh Igirmanis, Desa Igirklanceng.
“Korban di Krajan Bumiayu belum ditemukan. Sementara laporan di Sirampog masih belum terkonfirmasi karena kendala sinyal. Petugas masih berada di lapangan untuk memantau perkembangan,” tambah Wibowo.
Suasana panik melanda warga di lokasi banjir, Supriyanto Sekretaris Desa Kalierang, menuturkan air datang sangat cepat sekitar pukul 15.00 WIB dan mulai menenggelamkan jalan nasional satu jam kemudian.
BACA JUGA:Bripda Waldi Resmi Dipecat, Terungkap Fakta Baru Pembunuhan Dosen EY di Jambi
“Sekitar jam tiga sore air mulai naik, jam empat sudah sampai jalan nasional. Di lapangan Pendawa tingginya sepinggang orang dewasa, sekitar satu meter lebih,” ungkapnya.
Banjir bandang ini juga menyeret sejumlah kendaraan yang sedang melintas.
“Ada mobil terseret banjir, tiga rumah roboh di RT 3 RW 5. Barang-barang elektronik warga banyak yang rusak, jumlah kerugiannya belum bisa dihitung,” ujar Supriyanto menambahkan.
Warga yang tidak sempat menyelamatkan barang berharga akhirnya memilih naik ke atap rumah demi menghindari arus deras.
Sementara itu, Kapolsek Bumiayu AKP Edy Mardianto mengonfirmasi bahwa jalur utama Bumiayu–Purwokerto ditutup total untuk sementara waktu.
BACA JUGA:Banjir Setinggi Lutut di Yogyakarta! Warga Panik dan Kendaraan Tersendat
BACA JUGA:Sempat Bikin Heboh, Wamenkopolhukam Klarifikasi Senjata di TKP Ledakan SMAN 72 Ternyata Mainan
“Kami alihkan arus lalu lintas ke jalan lingkar Bumiayu demi keselamatan pengendara,” ujarnya.
Tim gabungan dari BPBD, Polsek, dan aparat desa terus melakukan asesmen dan evakuasi hingga malam hari.
Sebagian titik banjir mulai surut pada malam hari, namun beberapa wilayah masih terendam cukup tinggi.