BACAKORAN.CO – Aturan ketat diberlakukan pemerintah China, influencer wajib punya gelar pendidikan atau sertifikasi resmi sesuai bidang yang dibahas jika ingin ngonten.
Jika melanggar, maka influencer bersangkutan akan diberikan sanksi tegas, pemblokiran permanen.
Adapun aturan super ketat ini diberlakukan mulai 25 Oktober 2025 lalu.
Kebijakan mengejutkan ini diumumkan langsung oleh Cyberspace Administration of China (CAC), otoritas tertinggi dunia maya di Negeri Tirai Bambu.
BACA JUGA:Ya Allah Teganya, Bayi Gemoy Dalam Gulungan Kain Ditinggal Orang Tuanya di Depan Rumah Warga
BACA JUGA:Terungkap! 24 Perusahaan Tercemar Radiasi Cs-137, Kemenperin Bongkar Daftarnya!
Tujuannya? Untuk memerangi banjir misinformasi, hoaks, dan konten ngawur yang sering menyesatkan publik.
Terutama dalam bidang-bidang sensitif seperti keuangan, hukum, kesehatan, pendidikan, dan medis.
Ngonten Nggak Bisa Asal Bacot
Menurut CAC, mulai sekarang para konten kreator yang ingin membahas topik-topik serius seperti investasi, pengobatan herbal, hukum, atau psikologi harus menunjukkan bukti ijazah, lisensi profesi, atau sertifikat pelatihan yang diakui pemerintah.
Platform besar seperti Douyin (TikTok versi China), Weibo, hingga Bilibili juga diwajibkan memverifikasi kredensial kreator sebelum mereka boleh mempublikasikan konten terkait.
Bahkan, bila konten dibuat menggunakan kecerdasan buatan (AI), kreator harus mencantumkan peringatan dan sumber rujukan yang jelas.
Selain itu, pemerintah juga melarang iklan terselubung untuk produk-produk seperti obat, suplemen, atau makanan kesehatan yang diklaim “berbasis edukasi”.
Langkah ini, kata pemerintah, dibuat untuk melindungi publik dari promosi menyesatkan dan memperkuat tanggung jawab digital.
Netizen Terbelah