Perjalanan Orang Tidak Beriman di Akhirat saat Kiamat Menurut Alquran dan Hadits

Rabu 19 Nov 2025 - 04:30 WIB
Reporter : Rida Satriani
Editor : Rida Satriani

BACAKORAN.CO — Kepercayaan terhadap hari akhir merupakan salah satu fondasi utama dalam rukun iman. 

Bagi umat Islam, keyakinan ini bukan sekadar doktrin, melainkan pengingat bahwa setiap tindakan di dunia akan berbuah konsekuensi di akhirat. 

Hari Kiamat digambarkan sebagai peristiwa besar yang tidak bisa dihindari oleh siapa pun. 

Ketika alam semesta hancur total, seluruh manusia akan dibangkitkan kembali untuk mempertanggungjawabkan segala amal perbuatannya.

Kebangkitan manusia terjadi setelah tiupan sangkakala kedua oleh Malaikat Israfil. 

Tiupan ini menandai dimulainya kehidupan abadi, di mana semua manusia sejak Nabi Adam hingga generasi terakhir akan dikumpulkan di Padang Mahsyar. 

Di sanalah proses penghisaban berlangsung, menentukan nasib setiap orang sesuai catatan amalnya.

Konsekuensi Bagi Orang Tidak Beriman

BACA JUGA:Inilah Sebuah Azab yang dapat Melemahkan Dajjal saat Kiamat, Apa Itu?

BACA JUGA:Muslim Wajib Tahu! Ternyata Ini Peran Imam Mahdi Sebelum Turunnya Nabi Isa dan Munculnya Dajjal Jelang Kiamat

Nasib orang yang menolak beriman kepada Allah SWT telah digariskan sebagai bentuk keadilan Ilahi. 

Mereka yang mengingkari ajaran-Nya akan menerima balasan setimpal dengan perbuatan yang dilakukan selama hidup. 

Dalam surah Al-Mu’minun ayat 103, Allah SWT menggambarkan kondisi orang-orang yang tidak beriman.

Seperti dijelaskan dalam buku Jalan ke Hadirat Allah karya Syamsul Rijal Hamid, setelah tiupan sangkakala kedua, manusia bangkit dari kubur untuk menghadapi hari perhitungan. 

Pada tahap ini, orang beriman dan tidak beriman akan diperlakukan sesuai amal masing-masing.

Bagi mereka yang tidak beriman, perjalanan di akhirat penuh dengan kesulitan: mulai dari kebangkitan, pengumpulan di Padang Mahsyar, hingga penimbangan amal. 

Kategori :