Saat petugas mendekat, PT sempat berteriak histeris dan mencoba menjauh.
Namun setelah melalui proses bujukan dan pegangan kuat aparat, ia berhasil ditarik menjauh dari tepi jembatan.
Ketika situasi mulai mereda, barulah diketahui alasan di balik tindakan ekstrem tersebut, yaitu tekanan berat yang ia alami.
Dari hasil pemeriksaan awal, PT mengaku tidak tahan dengan perlakuan suaminya yang kerap melakukan kekerasan dalam rumah tangga.
BACA JUGA:Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, Gary Iskak Meninggal Dunia Karena Kecelakaan Motor
Hal itu juga dikonfirmasi oleh polisi dalam laporan resmi yang menyebut bahwa tekanan dari rumah tangga menjadi pemicu utama keputusannya naik ke pembatas jembatan.
"Beliau ini baru menikah satu tahun, tapi sudah sering mengalami KDRT dari suaminya sehingga ia nekat hendak mengakhiri hidupnya," jelas AKBP Finan.
Pengakuan itu diperkuat langsung oleh PT setelah ia berhasil ditenangkan dan dibawa ke pos polisi.
Dengan kondisi masih menangis dan linglung, ia mengungkapkan perasaan yang selama ini dipendam dalam pernikahannya.
"Saya benci sama laki. Dia sering mukulin saya. Sudah tidak tahan lagi. Kami baru setahun menikah, belum punya anak, tapi saya sering dianiaya," ungkapnya.
Pernyataan itu memperlihatkan betapa berat tekanan mental dan fisik yang ia alami sehingga membuatnya merasa jalan satu-satunya adalah mengakhiri hidup.
Petugas juga segera menghubungi keluarga korban agar dapat melakukan pendampingan dan membantu menenangkan kondisi psikologisnya.
"Setelah berhasil ditenangkan korban langsung dibawa ke Pos Lantas 502 Ampera, dan keluarga korban kita panggil, untuk menjemput korban," tegas AKBP Finan.