BACAKORAN.CO – Situasi mencekam terjadi di Sibolga dan Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, pada Sabtu (29/11) ketika ratusan warga yang terdampak banjir bandang dan longsor nekat menjarah sejumlah minimarket dan supermarket setelah lima hari berlalu tanpa adanya bantuan logistik yang memadai.
Peristiwa ini terekam dalam sejumlah video amatir yang kemudian viral di media sosial, memicu perdebatan luas di kalangan netizen.
Bencana banjir dan longsor yang melanda sejak Selasa (25/11) telah memutus akses darat menuju Sibolga dari arah Tarutung, Tapanuli Utara.
Kondisi tersebut membuat distribusi bantuan terhambat.
Hingga hari kelima pascabencana, masyarakat di wilayah terdampak mengaku kesulitan mendapatkan makanan dan kebutuhan pokok.
Situasi darurat ini akhirnya mendorong warga untuk mengambil langkah ekstrem.
Sebuah video yang diunggah akun Instagram @nuter.id memperlihatkan kerumunan warga masuk ke dalam sebuah minimarket di Sibolga.
Rak-rak yang semula penuh dengan barang kebutuhan sehari-hari terlihat kosong setelah warga mengambil apa saja yang bisa mereka bawa.
“Terkini warga Sibolga jarah Indomaret, warga: Cemana orang pada lapar,” tulis akun tersebut.
Dalam rekaman terdengar suara perekam yang diduga warga setempat berkata, “Indomaret dijarah. Kasihan kali bah. Cemana manusianya lapar.”
Namun, tidak semua sumber menyebut lokasi kejadian berada di Sibolga.
Akun @faktamandailingnews menegaskan bahwa penjarahan terjadi di Sarudik, Tapanuli Tengah.
“Bantuan dinilai lambat datang, kebutuhan sudah sangat menipis di daerah Tapteng. Ini salah satu supermarket di wilayah Sarudik yang dijarah oleh masyarakat korban banjir bandang dan longsor,” tulis akun tersebut.