BACA JUGA:Viral! Bantuan Tak Kunjung Datang, Warga Terdampak Banjir di Sibolga-Tapteng Nekat Jarah Minimarket
Pernyataan ini menunjukkan bahwa kondisi alam hujan, medan sulit, maupun jalan terputus menjadi faktor yang sangat menentukan sukses atau tidaknya distribusi.
Kondisi cuaca yang belum stabil membuat proses distribusi logistik harus dikendalikan dengan sangat hati-hati, agar tsunami banjir atau longsor susulan tidak menimbulkan risiko tambahan.
Mengapa Bandara SIM Jadi Kunci Distribusi?
Bandara Sultan Iskandar Muda adalah bandara utama di Aceh Besar yang menghubungkan provinsi ini dengan pusat transportasi udara nasional.
Dalam situasi darurat seperti saat ini ketika banyak jalan darat dan jalur transportasi rusak atau terputus Bandara SIM memegang peranan vital sebagai pintu masuk logistik cepat dan efektif.
Melalui bandara ini, bantuan bisa segera didistribusikan ke pos-pos pengungsian, dan kemudian disalurkan ke daerah-daerah terdampak yang sulit dijangkau.
Tantangan ke Depan
Kedatangan bantuan logistik ini memberikan harapan nyata bagi ribuan keluarga yang kini mengungsi mereka mendapatkan akses ke makanan, sandang, dan perlengkapan darurat yang sangat dibutuhkan.
BACA JUGA:Kemensos Akan Berikan Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Utara Bantuan Rehabilitasi!
Namun, tantangan berat masih menanti distribusi hingga ke daerah terpencil, cuaca yang tak menentu, dan koordinasi logistik di lapangan.
Diperkirakan banyak wilayah yang akses jalannya rusak atau jembatannya putus sehingga bantuan harus disalurkan via udara.
Oleh karena itu, kehadiran tim tanggap darurat, relawan, serta dukungan dari berbagai elemen sangat krusial agar penyaluran bantuan bisa sampai dengan aman dan merata.
Momen kedatangan logistik di Bandara SIM bukan sekadar simbol ini adalah bukti nyata solidaritas dan respons cepat dari pemerintah dan lembaga kemanusiaan terhadap korban bencana di Aceh.
BACA JUGA:Anggaran Pemulihan Banjir Sumatera Tembus Rp51,8 Triliun, Prabowo Pastikan Negara Mampu!