BACAKORAN.CO — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Aceh karena hingga kini pemulihan listrik pasca-banjir dan longsor belum sepenuhnya tuntas.
Sejumlah wilayah masih mengalami pemadaman dan bahkan ada daerah yang terisolasi sehingga warganya hidup dalam kegelapan.
Dalam konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (9/12/2025), Bahlil mengakui bahwa kerusakan jaringan listrik di Aceh cukup parah.
Meski demikian, ia berjanji pemerintah bersama PT PLN akan terus bekerja keras untuk mempercepat pemulihan.
"Saya yakin dan percaya bahwa pasti masih banyak kekurangan. Pasti masih terjadi hal-hal yang tidak pernah kita perkirakan terjadi di lapangan. Karena itu, sebagai pemerintah juga ikut prihatin yang sedalam-dalamnya dan kalau ada yang memang belum maksimal kami memberikan pelayanan, kami memohon maaf," ujar Bahlil.
Target Pemulihan dan Kendala di Lapangan
Sebelumnya, Bahlil sempat melaporkan kepada Presiden Prabowo bahwa pada Minggu (7/12) malam, sekitar 93 persen pelanggan di Aceh diperkirakan sudah kembali mendapatkan aliran listrik.
Namun, kenyataan di lapangan berbeda. Banyak kendala tak terduga membuat proses pemulihan tidak berjalan secepat perkiraan awal.
"Memang secara estimasi di awal bisa kita selesaikan secara cepat, yang dilaporkan oleh tim PLN kepada kami. Namun kondisi yang tidak pernah diduga kemudian di lapangan terjadi ada hal-hal yang harus kita lakukan," jelasnya.
Ia menambahkan, meski angka pemulihan sudah mendekati 93 persen, masih ada wilayah yang belum tersentuh karena kerusakan jaringan sangat parah.
Hal ini membuat sebagian masyarakat harus menunggu lebih lama untuk kembali menikmati listrik.
Komitmen Pemerintah dan PLN
Bahlil menegaskan bahwa pemerintah tidak akan berhenti berupaya.
Ia memastikan seluruh sumber daya negara akan dikerahkan untuk mempercepat pemulihan sektor energi di Aceh.
BACA JUGA:Update Terbaru! Logistik Darurat Sudah Mendarat di Aceh Besar,Tim BNPB Siap Droping