Eks PM Pakistan Imran Khan dan Istri Divonis 17 Tahun Penjara, Kasus Korupsi Hadiah Negara Kembali Mengemuka

Sabtu 20 Dec 2025 - 20:27 WIB
Reporter : Melly
Editor : Melly

Namun, Khan dan Bushra Bibi diduga membeli kembali hadiah itu dari negara dengan harga jauh di bawah nilai pasar, sebuah praktik yang dianggap melanggar aturan pengelolaan hadiah pejabat publik di Pakistan.

Praktik semacam ini menjadi sorotan karena Toshakhana sejatinya berfungsi sebagai tempat penyimpanan resmi hadiah kenegaraan, yang tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi tanpa prosedur transparan.

Vonis 17 tahun penjara ini menambah panjang daftar masalah hukum yang dihadapi Imran Khan sejak lengser dari jabatan perdana menteri pada 2022.

Mantan bintang kriket yang beralih menjadi politisi itu kini menghadapi puluhan kasus hukum, mulai dari dugaan korupsi, pelanggaran antiterorisme, hingga tuduhan terkait rahasia negara.

BACA JUGA:Singapura Tangkap Warganya yang Diduga Terkait Dalang Sindikat Scam Terbesar Asia

Dalam kasus Toshakhana sebelumnya, Khan sempat dijatuhi hukuman 14 tahun penjara, sementara Bushra Bibi dihukum 7 tahun penjara.

Namun, hukuman tersebut sempat ditangguhkan setelah proses banding. Meski demikian, tekanan hukum terhadap pasangan ini tak kunjung reda.

Imran Khan secara konsisten membantah seluruh tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

Partai yang menaunginya, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), menilai seluruh kasus yang menjerat Khan sarat muatan politik dan merupakan upaya sistematis untuk menyingkirkannya dari panggung kekuasaan.

BACA JUGA:Saksi Ungkap Ammar Zoni Terima Rp10 Juta dalam Kasus Pengedaran Narkoba di Lapas Salemba, Begini Pernyataannya

Pendukung Khan menilai bahwa proses hukum yang berjalan tidak netral dan dimanfaatkan sebagai alat untuk melemahkan oposisi.

Sementara itu, pihak pemerintah dan aparat penegak hukum Pakistan menegaskan bahwa proses peradilan berjalan sesuai hukum yang berlaku.

Kasus ini mempertegas posisi Imran Khan sebagai salah satu tokoh paling kontroversial dalam sejarah politik Pakistan modern.

Meski terjerat berbagai perkara hukum, Khan masih memiliki basis pendukung yang kuat di akar rumput.

BACA JUGA:Rencana Mengangkat Piala Classmeeting Bersama Tinggal Kenangan, Muhammad Haris Tewas Kecelakaan

Namun, dengan partainya yang kini terpinggirkan dari kekuasaan dan dirinya masih berada di balik jeruji besi, masa depan politik Khan berada di persimpangan jalan.

Kategori :