bacakoran.co

PBSI Ubah Sistem Promosi dan Degradasi, Kini Bisa Mendadak Kena Coret dari Pelatnas

Putri Kusuma Wardhani ketika membela Indonesia di ajang internaisonal -pbsi-

 

BACAKORAN.CO - PBSI memberlakukan peraturan ketat dalam memilih atlet yang masuk pelatnas. Ini setelah sistem untuk promosi dan degradasi diubah. 

Saat ini, PBSI menerapkan sistem baru dalam promosi dan degradasi di pelatnas. Tidak lagi seperti sebelumnya yang dilakukan setiap enam bulan hingga satu tahun.

Kini, kapan saja atlet bisa kena coret. Ini karena peraturan baru menyebut bahwa atlet bisa saja terkena degradasi dari Pelatnas tanpa harus menunggu periode tertentu. 

Hal ini juga berlaku untuk pengambilan atlet dari klub untuk bergabung di Pelatnas. 

"Setiap atlet akan dipantau performanya melalui pencapaian prestasi di turnamen BWF dan multievent, progress kemajuan dari segi teknik, fisik dan juga data-data pendukung," jelas Kabid Binpres Pelatnas PBSI Eng Hian. 

BACA JUGA:Usai Hadapi 4 Turnamen, Ini Catatan PBSI: Mulai 2026 Fokus Olimpiade 2028!

"Hal ini yang akan menjadi bahan pertimbangan tim pelatih untuk mengambil keputusan,” lanjutnya.


Ana/Tiwi yang menghuni Pelatnas menjadi andalan Indonesia -pbsi-

Kata Eng Hian, penerapan sistem yang lebih ketat ini bertujuan untuk mempercepat regenerasi pemain. Sekaligus memberikan kesempatan bagi atlet muda berbakat untuk tampil di turnamen internasional. 

“Saya berharap kebijakan ini dapat meningkatkan daya saing atlet Indonesia di kancah internasional serta memastikan pelatnas diisi oleh pemain yang benar-benar layak,” papar Eng Hian.

Eng Hian juga mengelar pertemuan dengan para pemain senior bersama Wakil Ketua Umum l Taufik Hidayat. Pertemuan ini dlakukan untuk memberikan semangat serta mendengarkan usulan, kebutuhan dan keinginan para atlet. 

BACA JUGA:Masuk Tim Utama Pelatnas PBSI, Begini Ungkapan Syukur Zaki Ubaidillah

Harapannya, para atlet dapat menghuni pelatnas dengan nyaman dan berfokus untuk mencatatkan prestasi. 

PBSI Ubah Sistem Promosi dan Degradasi, Kini Bisa Mendadak Kena Coret dari Pelatnas

Kumaidi

Kumaidi


 

bacakoran.co - pbsi memberlakukan peraturan ketat dalam memilih atlet yang masuk pelatnas. ini setelah sistem untuk promosi dan degradasi diubah. 

saat ini, pbsi menerapkan sistem baru dalam promosi dan degradasi di pelatnas. tidak lagi seperti sebelumnya yang dilakukan setiap enam bulan hingga satu tahun.

kini, kapan saja atlet bisa kena coret. ini karena peraturan baru menyebut bahwa atlet bisa saja terkena degradasi dari pelatnas tanpa harus menunggu periode tertentu. 

hal ini juga berlaku untuk pengambilan atlet dari klub untuk bergabung di pelatnas. 

"setiap atlet akan dipantau performanya melalui pencapaian prestasi di turnamen bwf dan multievent, progress kemajuan dari segi teknik, fisik dan juga data-data pendukung," jelas kabid binpres pelatnas pbsi eng hian. 

"hal ini yang akan menjadi bahan pertimbangan tim pelatih untuk mengambil keputusan,” lanjutnya.


ana/tiwi yang menghuni pelatnas menjadi andalan indonesia -pbsi-

kata eng hian, penerapan sistem yang lebih ketat ini bertujuan untuk mempercepat regenerasi pemain. sekaligus memberikan kesempatan bagi atlet muda berbakat untuk tampil di turnamen internasional. 

“saya berharap kebijakan ini dapat meningkatkan daya saing atlet indonesia di kancah internasional serta memastikan pelatnas diisi oleh pemain yang benar-benar layak,” papar eng hian.

eng hian juga mengelar pertemuan dengan para pemain senior bersama wakil ketua umum l taufik hidayat. pertemuan ini dlakukan untuk memberikan semangat serta mendengarkan usulan, kebutuhan dan keinginan para atlet. 

harapannya, para atlet dapat menghuni pelatnas dengan nyaman dan berfokus untuk mencatatkan prestasi. 

“pemain senior ini mempunyai jangka waktu bermain yang tidak panjang, jadi mereka harus punya komitmen yang tinggi selama berada di pelatnas dan memaksimalkan waktu yang ada untuk meraih prestasi terbaik,” kata eng hian

sedangkan untuk pemain yang ingin berkarir di luar pelatnas, eng hian mengatakan bahwa untuk mekanismenya masih dikaji lebih mendalam. 

“intinya kami tidak membedakan atlet tersebut berada di pelatnas atau luar pelatnas, yang terpenting mereka adalah atlet anggota pbsi yang membela dan mengharumkan nama indonesia di kancah international,” tutur eng hian.

Tag
Share