bacakoran.co

Viral! Aksi Protes Massal Orang Tua Murid di Cikarang Gegara Anak Gagal Masuk Sekolah Favorit

Aksi protes massal orang tua murid di Cikarang viral! Mereka kecewa anaknya gagal masuk SMAN 3 Cikarang Utara meski tinggal dekat sekolah. Apa penyebabnya?--Youtube-tvOneNews

BACAKORAN.CO - Ratusan orang tua murid dari Desa Waluya, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, turun ke jalan dan mengepung gerbang SMAN 3 Cikarang Utara.

Aksi protes massal ini viral di media sosial setelah puluhan anak mereka gagal masuk sekolah favorit melalui jalur domisili padahal rumah mereka hanya berjarak ratusan meter dari sekolah.

Ironisnya, justru siswa dari luar wilayah yang dinyatakan lolos seleksi.

Ketidakpuasan ini memicu gelombang kemarahan dan tudingan adanya ketidakadilan dalam proses penerimaan siswa baru (SPMB).

BACA JUGA:Kami Bukan Kriminal! Sopir Truk Demo Tolak Zero ODOL, Ini Deretan Tuntutannya

BACA JUGA:Hendak Jemput Pasien, Ambulans Diadang dan Dirusak Aksi Demo Sopir Truk di Ring Road Solo

Fenomena ini bukan sekadar kisah lokal ia mencerminkan keresahan nasional soal akses pendidikan yang adil dan transparan.

Apa sebenarnya yang terjadi di balik seleksi masuk sekolah negeri ini?

Dan bagaimana nasib 89 calon siswa yang belum terakomodir?

Apa yang Sebenarnya Terjadi?

BACA JUGA:Siswa SMA di Tamsel Demo Kepsek Terkait Dugaan Pungli: Tak Dapat Snack Tapi Diminta Tanda Terima

BACA JUGA:Bikin Ngakak! Intel Polisi Disandera Mahasiswa Undip Saat Demo Hari Buruh Semarang, Netizen: Koplak Banget

Aksi ini dipicu oleh hasil seleksi Penerimaan Murid Baru (PMB) jalur domisili yang dianggap tidak adil.

Banyak orang tua mengaku rumah mereka hanya berjarak kurang dari 500 meter dari sekolah, namun anak mereka tetap tidak diterima. Sebaliknya, siswa dari luar wilayah justru lolos seleksi.

Menurut Ketua Panitia SPMB SMAN 3 Cikarang Utara, Yuliani, kuota jalur domisili memang dibatasi hanya 35% dari total daya tampung, yaitu 151 dari 432 siswa.

Viral! Aksi Protes Massal Orang Tua Murid di Cikarang Gegara Anak Gagal Masuk Sekolah Favorit

Puput

Puput


bacakoran.co - ratusan  murid dari desa waluya, cikarang utara, kabupaten bekasi, turun ke jalan dan mengepung gerbang sman 3 cikarang utara.

aksi protes massal ini viral di media sosial setelah puluhan anak mereka gagal masuk sekolah favorit melalui jalur domisili padahal rumah mereka hanya berjarak ratusan meter dari .

ironisnya, justru siswa dari luar wilayah yang dinyatakan lolos seleksi.

ketidakpuasan ini memicu gelombang kemarahan dan tudingan adanya ketidakadilan dalam proses penerimaan siswa baru ().

fenomena ini bukan sekadar kisah lokal ia mencerminkan keresahan nasional soal akses pendidikan yang adil dan transparan.

apa sebenarnya yang terjadi di balik seleksi masuk sekolah negeri ini?

dan bagaimana nasib 89 calon siswa yang belum terakomodir?

apa yang sebenarnya terjadi?

aksi ini dipicu oleh hasil seleksi penerimaan murid baru (pmb) jalur domisili yang dianggap tidak adil.

banyak orang tua mengaku rumah mereka hanya berjarak kurang dari 500 meter dari sekolah, namun anak mereka tetap tidak diterima. sebaliknya, siswa dari luar wilayah justru lolos seleksi.

menurut ketua panitia spmb sman 3 cikarang utara, yuliani, kuota jalur domisili memang dibatasi hanya 35% dari total daya tampung, yaitu 151 dari 432 siswa.

mayoritas siswa yang diterima berasal dari desa waluya, namun masih ada 89 anak yang belum terakomodir.

tuntutan dan ancaman warga

beberapa orang tua bahkan mengancam akan menggembok gerbang sekolah jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.

mereka mendesak agar anak-anak mereka diterima tanpa harus melalui jalur prestasi yang dianggap lebih sulit dan tidak semua anak memiliki keunggulan akademik atau non-akademik.

solusi dari pihak sekolah dan pemerintah

pihak sekolah dan pemerintah setempat telah menggelar musyawarah bersama warga, kepala desa, dan camat.

hasilnya, anak-anak yang belum diterima diarahkan untuk mengikuti tahap kedua seleksi melalui jalur prestasi yang dibuka mulai 24 juni hingga 1 juli 2025

mengapa ini viral?

video aksi protes ini menyebar luas di media sosial dan youtube, memicu diskusi publik tentang keadilan sistem zonasi dan keterbatasan daya tampung sekolah negeri.

banyak netizen menyuarakan empati terhadap para orang tua yang merasa sistem ini tidak berpihak pada masyarakat sekitar.

aksi protes massal orang tua murid di sman 3 cikarang utara menjadi cerminan keresahan masyarakat terhadap sistem seleksi penerimaan murid baru (pmb) yang dianggap belum sepenuhnya adil dan transparan.

dengan kuota jalur domisili yang terbatas hanya 35 persen dari total daya tampung, banyak anak yang tinggal dekat sekolah justru tidak lolos seleksi, memicu gelombang kekecewaan dan aksi unjuk rasa.

peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi pihak terkait untuk mengevaluasi kembali kebijakan zonasi dan transparansi proses seleksi.

harapannya, ke depan tidak ada lagi anak-anak yang kehilangan kesempatan hanya karena sistem yang belum berpihak pada keadilan sosial.

Tag
Share