bacakoran.co

Viral! Keluarga Pasien Ngamuk di RS Muna Barat, Fasilitas Dibanting & Petugas Dikejar

Viral! Keluarga pasien ngamuk di RSUD Muna Barat karena ambulans tak kunjung datang. Fasilitas rumah sakit dirusak, petugas dikejar. Simak kronologi lengkap dan tanggapan pihak rumah sakit.--Youtube-CNN Indonesia

BACAKORAN- Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), muna barat, Sulawesi Tenggara.

Sebuah video yang beredar luas di media sosial memperlihatkan aksi emosi sejumlah keluarga pasien yang meluapkan kemarahan mereka dengan membanting fasilitas rumah sakit dan bahkan mengejar tenaga medis yang bertugas.

Kejadian ini sontak menjadi perbincangan hangat warganet, memunculkan berbagai spekulasi mengenai pemicu insiden tersebut.

Kronologi Kejadian

BACA JUGA:Miris! Kronologi Pasien KIS yang Ditolak RS di Padang Hingga Akhirnya Meninggal

BACA JUGA:3 Terdakawa Korupsi Pembangunan Turap RS Kusta Kembalikan Seluruh Kerugian Negara

Kejadian bermula saat seorang pasien kecelakaan lalu lintas dirujuk dari puskesmas ke RSUD Muna Barat.

Setelah mendapat penanganan awal, pasien dinyatakan perlu dirujuk ke rumah sakit di Kendari karena keterbatasan alat radiologi di RSUD Mubar.

Namun, proses rujukan memerlukan waktu karena harus menunggu izin dari RSUD Bahteramas Kendari.

Sayangnya, keluarga pasien tidak sabar menunggu.

BACA JUGA:Kabar Duka! Suami Najwa Shihab, Ibrahim Assegaf Tutup Usia di Usia 54 Tahun di RS PON

BACA JUGA:Viral Video Dokter RS Unhas Diduga Tolak Pasien Masuk UGD, Pihak Rumah Sakit Beberkan Faktanya!

Mereka mendesak agar pasien segera dibawa menggunakan ambulans, meskipun izin rujukan belum keluar.

Ketegangan pun memuncak ketika ambulans disebut belum tersedia, memicu kemarahan keluarga yang merasa pelayanan rumah sakit lambat dan tidak tanggap.

Aksi Anarkis dan Dampaknya

Dalam video yang beredar, terlihat jelas beberapa anggota keluarga pasien membanting kursi, membalik meja, dan mengejar seorang petugas medis perempuan sambil melontarkan kata-kata kasar.

Viral! Keluarga Pasien Ngamuk di RS Muna Barat, Fasilitas Dibanting & Petugas Dikejar

Puput

Puput


bacakoran- sebuah insiden mengejutkan terjadi di rumah sakit umum daerah , sulawesi tenggara.

sebuah video yang beredar luas di media sosial memperlihatkan aksi emosi sejumlah  yang meluapkan kemarahan mereka dengan membanting fasilitas rumah sakit dan bahkan mengejar tenaga medis yang bertugas.

kejadian ini sontak menjadi perbincangan hangat warganet, memunculkan berbagai spekulasi mengenai pemicu insiden tersebut.

kronologi kejadian

kejadian bermula saat seorang pasien  lalu lintas dirujuk dari puskesmas ke rsud muna barat.

setelah mendapat penanganan awal, pasien dinyatakan perlu dirujuk ke rumah sakit di kendari karena keterbatasan alat radiologi di rsud mubar.

namun, proses rujukan memerlukan waktu karena harus menunggu izin dari rsud bahteramas kendari.

sayangnya, keluarga pasien tidak sabar menunggu.

mereka mendesak agar pasien segera dibawa menggunakan ambulans, meskipun izin rujukan belum keluar.

ketegangan pun memuncak ketika ambulans disebut belum tersedia, memicu kemarahan keluarga yang merasa pelayanan rumah sakit lambat dan tidak tanggap.

aksi anarkis dan dampaknya

dalam video yang beredar, terlihat jelas beberapa anggota keluarga pasien membanting kursi, membalik meja, dan mengejar seorang petugas medis perempuan sambil melontarkan kata-kata kasar.

bahkan, tiga tenaga medis dilaporkan mengalami dugaan penganiayaan dan telah melapor ke pihak kepolisian.

direktur rsud muna barat, dr. syahril, membantah tudingan bahwa ambulans tidak tersedia.

ia menyebut bahwa semua prosedur telah dijalankan sesuai standar operasional, dan insiden ini terjadi karena kesalahpahaman serta ketidaksabaran pihak keluarga.

klarifikasi pihak rumah sakit

direktur rsud muna barat, dr. syahril, membantah tudingan bahwa tidak ada ambulans.

ia menjelaskan bahwa pihak rumah sakit telah menjalankan prosedur sesuai sop.

menurutnya, kondisi pasien saat itu stabil dan proses rujukan membutuhkan waktu karena harus menunggu konfirmasi dari rumah sakit tujuan di kendari.

“ambulans tersedia dan bahan bakar ada.

ini hanya kesalahpahaman karena keluarga pasien tidak sabar menunggu proses administrasi rujukan,” jelas dr. syahril.

tanggapan pemerintah daerah

bupati muna barat, la ode darwin, langsung merespons kejadian ini dengan menurunkan tim inspektorat untuk menyelidiki apakah ada pelanggaran prosedur di rumah sakit.

ia juga menegaskan pentingnya peningkatan pelayanan, termasuk penambahan armada ambulans di wilayah tersebut.

pelajaran dari insiden viral

peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya komunikasi yang baik antara tenaga medis dan keluarga pasien, terutama dalam situasi darurat.

di sisi lain, masyarakat juga diimbau untuk memahami prosedur medis dan bersabar dalam proses rujukan, demi keselamatan pasien itu sendiri.

insiden ini bukan hanya soal pelayanan rumah sakit, tetapi juga soal empati, edukasi publik, dan pentingnya menjaga ketertiban di fasilitas kesehatan.

semoga kejadian ini menjadi momentum perbaikan sistem layanan kesehatan di daerah, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya etika dan kesabaran dalam situasi krisis.

Tag
Share