bacakoran.co

Umrah Jemaah Indonesia Terancam Batal, Arab Saudi Mau Tutup Wilayah Udara?

Jemaah umrah asal Indonesia terancam batal berangkat jika Arab Saudi tutup wilayah udaranya menyusul keputusan sejumlah negara teluk pasca serangan rudal Iran ke pangkalan militer AS di Qatar.--gulf new/ist

BACA JUGA:Tegang! Serangan Udara Israel Lumpuhkan 6 Bandara Iran, Pesawat Tempur Dihancurkan dan Mata-Mata Dieksekusi

BACA JUGA:Waduh! Inilah Tanggapan Korut Terkait Amerika Ikut-ikutan Israel Serang Iran

Mengacu pada pengalaman tahun 2020 saat Arab Saudi menutup akses karena pandemi Covid-19, Firman berharap masyarakat--terutama jemaah umrah--bisa menerima dan memahami risiko kondisi luar biasa ini.

“Kami minta ada edukasi sejak dini kepada jemaah, bahwa risiko-risiko semacam ini bisa terjadi. Komunikasi dan musyawarah dengan jemaah sangat penting,” imbaunya.

Firman pun menginstruksikan seluruh anggota HIMPUH yang masih berada di Arab Saudi agar aktif berkoordinasi dengan maskapai, terutama jika ada potensi keterlambatan pemulangan.

“Airlines wajib memulangkan jemaah. Kalau pun delay, mereka berkewajiban menyediakan akomodasi dan konsumsi,” tegasnya.

BACA JUGA:Harga Bitcoin Hari Ini Rontok, Gegara AS Campur Tangan Perang Iran-Israel!

BACA JUGA:3 'Jurus' BI Agar Rupiah Tak Terus Anjlok Dihantam Perang Iran-Israel

Jemaah di Negara Transit Diminta Segera Lapor ke KBRI/KJRI

Tak hanya jemaah di Saudi, mereka yang masih dalam perjalanan pulang dan terjebak di negara transit seperti Qatar, Oman, UEA, atau Singapura diminta segera menghubungi perwakilan RI setempat.

“Segera laporkan data dan manifes jemaah agar pemerintah bisa bantu intervensi jika dibutuhkan. Airlines juga tetap wajib memulangkan mereka dengan layak,” tambah Firman.

Menurut data HIMPUH, masih ada sejumlah jemaah haji dan umrah yang dijadwalkan pulang ke Indonesia hingga 28 Juni mendatang.

BACA JUGA:Iran Makin Panas, 97 WNI Berhasil Dievakuasi ke Azerbaijan!

BACA JUGA:AS Gelagapan Iran Mau Tutup Selat Hormuz, ‘Minta Tolong’ China-Rusia Buat Cegah Realisasi!

Kini, nasib mereka berada di ujung ketidakpastian geopolitik kawasan.

Umrah Jemaah Indonesia Terancam Batal, Arab Saudi Mau Tutup Wilayah Udara?

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – yang berencana melaksanakan umrah dalam waktu dekat terancam batal berangkat jika menutup wilayah udaranya.

hal ini menyusul langkah sejumlah negara teluk yang menutup wilayah udaranya, pasca serangan rudal iran ke pangkalan militer amerika serikat di qatar dan irak.

hingga kini sudah tiga negara teluk yang menutup wilayah udara, yakni qatar, bahrain dan quwait.

sedangkan negara teluk lainnya, seperti uea atau arab saudi belum dipastikan apakah bakal mengambil langkah serupa.

ketua umum himpunan penyelenggara umrah dan haji (himpuh), muhammad firman taufik mengungkapkan, berkecamuknya perang iran-israel dan penutupan wilayah udara sejumlah negara teluk membuat sejumlah maskapai membatalkan atau menunda penerbangan dari dan menuju kawasan timur tengah.

tak terkecuali, penerbangan yang mengangkut jemaah umrah asal indonesia.

“serangan rudal iran ke wilayah qatar telah membuat banyak maskapai membatalkan jadwal. ini sangat mungkin berdampak pada jadwal keberangkatan jemaah umrah kita (indonesia),” ujar firman dalam pernyataan resminya, seperti dilansir dari cnnindonesia, selasa (24/6/2025).

ancaman serius: saudi bisa tutup wilayah udara

yang lebih mencemaskan, firman menyebut kemungkinan terburuk, yakni arab saudi bisa menutup wilayah udaranya, baik sementara maupun dalam waktu lama, jika ketegangan terus meningkat.

“jika itu terjadi, maka penjadwalan ulang atau bahkan pembatalan total pemberangkatan umrah bisa tak terhindarkan,” tegasnya.

firman menjelaskan jika dalam kondisi seperti ini, seluruh perubahan jadwal keberangkatan maupun pembatalan akan dilindungi oleh klausul force majeure, alias keadaan darurat di luar kuasa manusia.

himpuh minta jemaah tenang

mengacu pada pengalaman tahun 2020 saat arab saudi menutup akses karena pandemi covid-19, firman berharap masyarakat--terutama jemaah umrah--bisa menerima dan memahami risiko kondisi luar biasa ini.

“kami minta ada edukasi sejak dini kepada jemaah, bahwa risiko-risiko semacam ini bisa terjadi. komunikasi dan musyawarah dengan jemaah sangat penting,” imbaunya.

firman pun menginstruksikan seluruh anggota himpuh yang masih berada di arab saudi agar aktif berkoordinasi dengan maskapai, terutama jika ada potensi keterlambatan pemulangan.

“airlines wajib memulangkan jemaah. kalau pun delay, mereka berkewajiban menyediakan akomodasi dan konsumsi,” tegasnya.

jemaah di negara transit diminta segera lapor ke kbri/kjri

tak hanya jemaah di saudi, mereka yang masih dalam perjalanan pulang dan terjebak di negara transit seperti qatar, oman, uea, atau singapura diminta segera menghubungi perwakilan ri setempat.

“segera laporkan data dan manifes jemaah agar pemerintah bisa bantu intervensi jika dibutuhkan. airlines juga tetap wajib memulangkan mereka dengan layak,” tambah firman.

menurut data himpuh, masih ada sejumlah jemaah haji dan umrah yang dijadwalkan pulang ke indonesia hingga 28 juni mendatang.

kini, nasib mereka berada di ujung ketidakpastian geopolitik kawasan.

Tag
Share