Presiden Prabowo Gelar Rapat Tertutup di Hambalang, Bahas Apa Sebenarnya?

Presiden prabowo gelar rapat tertutup di Hambalang--
BACAKORAN.CO - Presiden RI Prabowo Subianto kembali menunjukkan keseriusannya dalam menjaga stabilitas nasional di tengah gejolak dunia yang kian tidak menentu.
Pada Senin, 23 Juni 2025, Presiden menggelar pertemuan terbatas yang berlangsung di kediaman pribadinya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Pertemuan ini melibatkan jajaran Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) serta sejumlah pejabat tinggi yang berada dalam koordinasi kementerian tersebut.
Pertemuan digelar secara tertutup, namun Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menjelaskan bahwa pertemuan ini membahas dinamika geopolitik global dan ancaman strategis yang dapat memengaruhi stabilitas Indonesia.
BACA JUGA:Ini Tampang Pelaku Love Scamming yang Tipu Staf Media Prabowo Subianto, Uang Puluhan Juta Raib
BACA JUGA:Langkah Cepat Prabowo Selamatkan Indonesia dari Pemangkasan Kuota Haji 50%, Apa Tuh?
“Presiden memanggil Menko Polhukam, Bapak Budi Gunawan, beserta jajaran menteri dan pejabat terkait untuk menyusun langkah antisipatif terhadap perubahan global yang cepat dan kompleks,” ujar Teddy.
Menurut Teddy, pertemuan tersebut bukan hanya sebatas diskusi, melainkan momen penting untuk merumuskan strategi nyata dalam menjaga kepentingan nasional.
Presiden Prabowo menegaskan pentingnya sinergi antarlembaga, terutama dalam menghadapi tekanan global seperti konflik kawasan, krisis energi, dan dinamika ekonomi dunia.
“Presiden ingin memastikan bahwa seluruh sektor pemerintahan siap menghadapi segala kemungkinan, termasuk dampak langsung maupun tidak langsung dari konflik internasional yang kini terus berkembang,” jelas Teddy.
BACA JUGA:DPRD Sumsel Gelar Rapat Paripurna Hari Jadi Provinsi ke-79 dengan Tema Bersama Membangun Sumsel
BACA JUGA:Pertemuan Empat Mata Prabowo dengan Megawati, PDIP Resmi Gabung Koalisi? Dasco Kasih Bocoran!
Pertemuan ini juga membahas bagaimana Indonesia harus bersikap dalam peta politik internasional saat ini.
Dengan meningkatnya tensi di berbagai wilayah dunia, mulai dari Timur Tengah hingga Eropa Timur, posisi netral aktif Indonesia tetap menjadi pegangan, namun tetap disertai kesiapsiagaan dalam menghadapi efek domino dari ketidakpastian global.