Indonesia Siap Negosiasi Ulang Tarif Dagang dengan AS, Ekonom Desak Pendekatan Lebih Cerdas
Indonesia siap negosiasi ulang tarif dagang dengan AS, ekonom desak pendekatan lebih cerdas--
Hal ini diperparah dengan kosongnya posisi Duta Besar Indonesia di AS, yang menjadi celah diplomatik serius.
Achmad menyarankan agar Indonesia tak lagi mengandalkan negosiasi diskon tarif semata.
Sebaliknya, harus mulai mempersiapkan negosiasi berbasis data yang menyeluruh.
BACA JUGA:Geger! Warga Temukan Mayat Tanpa Kepala di Kali Ciliwung, Diduga Pegawai Kemendagri
BACA JUGA:Terekam CCTV, Santri di Malang Dicambuk Pengasuh Pondok hingga Kakinya Melepuh
“Siapkan data mikro industri: ekspor-impor, elastisitas permintaan, potensi substitusi lokal, hingga dampak tarif terhadap PDB dan tenaga kerja,” ujar Achmad.
Ia juga menyarankan pendekatan paket kesepakatan strategis yang bisa menarik perhatian AS, seperti:
-
Pembelian produk teknologi AS secara terukur,
-
Kerja sama di bidang baterai kendaraan listrik (EV battery),
-
Pembangunan kawasan industri hijau bersama,
-
Relokasi investasi sektor energi terbarukan ke Indonesia.
BACA JUGA:Gila! 85 Persen Beras Premium di Pasaran Ternyata Oplosan, Wilmar dan Kartel Digerebek Bareskrim!
BACA JUGA:KPK Bongkar Korupsi Bank Jepara Artha: Aset Rp 60 Miliar Disita, 5 Tersangka Dicegah ke Luar Negeri!
Menko Airlangga menyatakan bahwa pemerintah juga tengah mendorong kesepakatan tambahan dengan perusahaan-perusahaan AS, khususnya di sektor pertanian dan energi.
MoU pun telah ditandatangani untuk meningkatkan pembelian produk unggulan AS dan memperluas investasi di Indonesia.
“Kami ingin memperkuat hubungan dagang dan membuka peluang baru yang saling menguntungkan,” kata Airlangga.