bacakoran.co - sebanyak 9 remaja di kawasan pesanggrahan, jakarta selatan (jaksel), ditangkap polisi karena terlibat dengan senjata tajam (). 

mirisnya, alasan mereka melakukan aksi brutal ini hanyalah karena alias bosan.

kronologi tawuran bermula dari ajakan via instagram

kapolsek pesanggrahan, akp seala syah alam, menjelaskan bahwa tawuran ini dipicu oleh percakapan di media sosial. 

salah satu pelaku, berinisial j, datang ke rumah neneknya di petukangan dan berkumpul dengan teman-temannya.

tak lama kemudian, temannya n menginformasikan bahwa akun instagram-nya diajak tawuran oleh kelompok remaja dari jalan palem.

"kemudian mereka merencanakan tawuran dengan membawa senjata tajam dan stik golf," kata seala pada konferensi pers di polsek pesanggrahan, rabu (23/7/2025).

setelah berkumpul, para pelaku berkonvoi menggunakan sepeda motor menuju lokasi. 

aksi tawuran pun pecah ketika dua kelompok saling berhadapan.

barang bukti dan penangkapan para pelaku

polisi bertindak cepat, pada selasa malam (23/7), kesembilan pelaku ditangkap bersama barang bukti yang terdiri dari berbagai jenis senjata tajam, stik golf, dan dokumentasi video tawuran.

berikut identitas dan peran mereka dalam aksi:

• mna: admin akun tawuran instagram
• mz, aj, ja: membawa senjata tajam
• mea, mas, vho, fag: bertindak sebagai joki sepeda motor
• as: merekam aksi tawuran

dalam pemeriksaan, mereka mengakui ikut tawuran bukan karena dendam atau perselisihan, melainkan karena gabut dan ikut-ikutan.

“ikut aja, bu. ngerasa keajak aja, bu. gabut aja diajak,” ucap salah satu pelaku kepada kapolsek.

tawuran di jakarta belakangan semakin marak dan meresahkan. meski aparat keamanan rutin melakukan patroli, pelajar tetap nekat melakukan konvoi sambil membawa senjata tajam. 

tak hanya malam hari, aksi ini bahkan terjadi di siang hari setelah jam sekolah.

kondisi ini memunculkan kekhawatiran akan keselamatan masyarakat serta minimnya alternatif kegiatan positif bagi remaja.

aksi tawuran yang viral ini langsung menuai komentar pedas dari netizen.

"kalo yang kayak gini tiba2 berdarah2 ke igd, perlu diterima?"

"gabut belajar woy... beberes rumah, kerja, masak. ahelahhh..."

"gabut ya ngaji kek sholawatan kek apah ke kerja kek."

"napa si bocil jaman sekarang kalo gabut jadi tantrum gk jelas heran deh."

"lu gabut meresahkan warga dek... besok besok kalo gabut,,lu mukbang sound horeg aja."

"kalo gak bisa bikin bangga orang tua, minimal jangan bikin malu orangtua."

sebagian besar masyarakat mengecam tindakan remaja tersebut dan menganggap gabut bukanlah alasan untuk melakukan aksi kekerasan di tengah pemukiman.