bacakoran.co - atau berpikir berlebihan kini menjadi fenomena umum yang dialami oleh banyak orang di tengah tekanan hidup modern. 

namun, tahukah kamu bahwa kebiasaan ini bukan hanya berdampak pada mental, tetapi juga memberikan beban nyata pada tubuh?

itulah yang disampaikan oleh , seorang dokter sekaligus pendakwah yang dikenal dengan pendekatan holistik. 

dalam video ceramah yang diunggah melalui kanal youtube resmi miliknya, ia menyoroti bahwa overthinking bisa memengaruhi kondisi fisik seseorang secara serius.

overthinking beban pikiran yang menumpuk di tubuh

menurut dr zaidul akbar, setiap beban pikiran yang tidak terselesaikan akan menekan jasad kita. 

"semua yang dioverthinking-kan akhirnya yang jadi beban siapa? jasad. buat apa?" tanya dr zaidul akbar.

pernyataan ini menjadi pengingat bahwa tubuh tidak hanya dipengaruhi oleh pola makan dan aktivitas fisik, tapi juga oleh kondisi pikiran.

dalam praktiknya sebagai dokter, ia sering bertemu dengan pasien yang mengalami keluhan fisik seperti nyeri lutut dan sendi, yang ternyata berakar dari tekanan pikiran berlebihan.

spiritualitas sebagai sumber energi

salah satu poin menarik dari ceramah dr zaidul adalah ajakan untuk memaknai kematian sebagai sumber energi spiritual yang tak terbatas, bukan sebagai hal yang menakutkan. 

“kematian itu sendiri, memikirkan tentang kematian, itu adalah sumber energi tanpa batas,” ujarnya.

pandangan ini mengajak masyarakat untuk berpikir lebih jernih dan mendalam tentang kehidupan dan akhirat, serta tidak terjebak dalam ketakutan yang justru memperberat mental dan fisik.

hubungan beban pikiran dengan gejala fisik

dr zaidul akbar menjelaskan bahwa beban pikiran sering kali termanifestasi dalam berbagai bentuk gangguan kesehatan fisik. 

ia mencontohkan kasus tumor payudara kanan dan kiri yang memiliki penyebab berbeda, begitu juga dengan nyeri di tangan kanan dan kiri.

"apa yang kau pikirkan, bu? kenapa kau letakkan gajah di dua pundakmu itu? kan ada allah," ucapnya sambil menyindir dengan gaya khasnya.

sebagai solusi, dr zaidul akbar mengajak umat untuk memperbanyak ‘makhraj’ atau jalan keluar dari tekanan pikiran, dengan kembali pada prinsip ketaqwaan kepada allah. 

ia mengutip ayat dari surat at-talaq ayat 2:

“wa may yattaqillāha yaj'al lahụ makhrajā”

barangsiapa bertakwa kepada allah, maka allah akan memberikan jalan keluar baginya.

pesan ini menegaskan bahwa spiritualitas dan keimanan bisa menjadi penopang utama dalam menghadapi tekanan hidup.

menemukan ketenangan dalam hidup

di akhir ceramahnya, dr zaidul mengajak masyarakat untuk lebih banyak mencari ketenangan hati dan kedamaian jiwa, alih-alih memikirkan hal-hal yang belum tentu terjadi. 

dengan pikiran yang lebih lapang dan tidak terbebani, tubuh pun akan lebih sehat dan kuat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.