Polisi Nganjuk Razia Bendera One Piece ke Pedagang Bendera di Jalanan Picu Pro-Kontra Netizen
Polisi razia bendera One Piece di Nganjuk jelang Hari Kemerdekaan--Instagram @medsoszone
"Setelah saya tanyakan kepada masyarakat penjual bendera, ada 2 orang yang menanyakan mau membeli bendera tersebut. Tetapi tidak dilayani."
Kanit Lantas menegaskan bahwa pihaknya tidak bermaksud melarang penjualan bendera anime tersebut.
BACA JUGA:Hati-hati! Aparat Polisi akan Tindak Tegas Warga yang Kibarkan Bendera One Piece saat Agustusan
"Kami hanya mengimbau agar masyarakat lebih bijak dan tidak melakukan hal yang bisa menimbulkan pro-kontra, apalagi di tengah euforia menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia," ujar Taufik.
Langkah kepolisian ini sontak menjadi perbincangan panas di media sosial.
Beberapa netizen merasa razia tersebut berlebihan, bahkan menyebut tindakan itu sebagai bentuk pembatasan kreativitas.
"Hkhkhk panik sama Jolly Roger tapi gak takut sama Tuhan."
"Takut kok sama bendera anime."
"Ga ada kerjaan lain pa? Panas kok sama one piece."
"Bendera one piece itu persoalan Lalulintas ya?"
"Ngeganggu rejeki orang aja."
"Istana DPR tidak melarang."
Kepolisian Nganjuk menegaskan bahwa razia yang mereka lakukan bukan untuk melarang penjualan bendera One Piece, melainkan lebih pada upaya menjaga kondusivitas di tengah masyarakat.
Mereka juga membidik bendera komunitas yang berpotensi memicu konflik horizontal, seperti bendera perguruan silat yang sebelumnya menjadi sumber keributan.