bacakoran.co

Viral Buruh Jahit Pekalongan Kaget Dapat Klarifikasi Pajak Rp2,9 Miliar, Diduga NIK Disalahgunakan

Buruh jahit Pekalongan kaget diklarifikasi pajak Rp2,9 miliar./Kolase Bacakoran.co--Freepik.com

BACA JUGA:UMKM Siap-siap! Sri Mulyani Bakal Pungut Pajak Pedagang Online di Shopee dan Tokopedia Cs Mulai Bulan Depan

Dalam wawancara dengan Metro TV, Ismanto menambahkan bahwa ada kemiripan nama dalam KTP dan NIK, namun terdapat perbedaan pada alamat RT dan RW.

Ia berharap pihak berwenang dapat mengusut dugaan penyalahgunaan identitas ini agar dirinya terbebas dari tanggung jawab atas transaksi yang tidak pernah dilakukan.

"Kaget saya (setelah menerima tagihan itu). Saya cuman diam di dalam kamar saja," kata Ismanto.

Penjelasan Resmi dari KPP Pratama Pekalongan

Kepala KPP Pratama Pekalongan, Subandi, membenarkan bahwa surat tersebut memang resmi dari institusinya.

Ia menjelaskan bahwa kunjungan petugas pajak hanya bersifat klarifikasi atas transaksi besar yang terdeteksi dalam sistem.

BACA JUGA:Netizen Komentari Pajak E-commerce Kena Tarif 0.5 Persen Omset Tahunan: Udah Banyak yang Gulung Tikar Woi!

BACA JUGA:Heboh! Jualan di Marketplace Bakal Kena Potong Pajak Otomatis!

"Betul, surat itu resmi dan teman-teman kami datang dengan surat tugas. Kami hanya ingin klarifikasi, karena dalam data kami ada transaksi atas nama yang bersangkutan senilai Rp2,9 miliar, bukan Rp2,8 miliar. Itu bukan nilai pajaknya ya, tapi nilai transaksi," kata Subandi.

Subandi juga menyebut bahwa kasus serupa pernah terjadi di Pekalongan, di mana NIK seorang buruh digunakan oleh bosnya untuk keperluan bisnis.

Ia menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan pengecekan lebih lanjut jika wajib pajak merasa tidak pernah melakukan transaksi tersebut.

"Intinya kami hanya menanyakan saja. Bisa jadi juga NIK-nya pernah dipinjam. Makanya kita lakukan klarifikasi langsung. Kalau ternyata bukan dia, ya kita proses kroscek lebih lanjut," jelasnya.

Imbauan untuk Waspada terhadap Penyalahgunaan Data

Subandi mengimbau masyarakat agar tidak sembarangan meminjamkan KTP, NIK, atau NPWP kepada orang lain.

BACA JUGA:Sri Mulyani Minta Dirjen Pajak Benahi Lagi Sistem Coretax, Ini Alasannya!

BACA JUGA:Ada Kejanggalan Data Pajak di Laporan Keuangan Negara? Ini Kata BPK!

Viral Buruh Jahit Pekalongan Kaget Dapat Klarifikasi Pajak Rp2,9 Miliar, Diduga NIK Disalahgunakan

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - seorang buruh jahit harian lepas di pekalongan, jawa tengah, mendadak viral setelah didatangi petugas yang mengklarifikasi transaksi senilai rp2,9 miliar atas namanya.

ismanto (32), warga coprayan, kecamatan buaran, kabupaten pekalongan, mengaku terkejut dan bingung karena merasa tak pernah melakukan sebesar itu.

buruh jahit bingung dapat surat klarifikasi pajak

ismanto menerima surat resmi dari kantor pelayanan pajak () pratama pekalongan yang berisi permintaan klarifikasi atas transaksi pembelian kain senilai rp2,9 miliar pada tahun 2021.

petugas pajak datang langsung ke rumahnya pada rabu pukul 15.00 wib.

"petugas datang hari rabu jam 3 sore, kasih surat. isinya transaksi pembelian kain rp2,8 miliar, saya kaget banget. saya kan cuma buruh jahit harian, mana pernah pegang uang segitu," kata ismanto pada jumat (8/8/2025) dilansir bacakoran.co dari detikcom.

ismanto dan istrinya selama ini hanya mengandalkan penghasilan dari menjahit pakaian yang dikirim oleh juragannya.

ia bahkan mengaku belum pernah melihat uang rp50 juta, apalagi miliaran rupiah.

"saya murung terus di kamar, nggak nafsu makan. rp50 juta aja belum pernah lihat. jangankan miliaran, saya hanya pernah melihat dan pegang uang rp10 juta dari uang tabungan kami selama 4 tahun," ujarnya.

dugaan penyalahgunaan identitas

ismanto juga menyatakan tidak pernah berhubungan dengan perusahaan di boyolali sebagaimana tercantum dalam data transaksi.

ia menduga kuat bahwa nomor induk kependudukan (nik) miliknya telah disalahgunakan.

"padahal saya nggak pernah meminjamkan ktp atau ikut pinjol (pinjaman online) atau lainnya. saya curiga ada yang salah gunakan pakai nama atau nik saya," ucapnya.

dalam wawancara dengan metro tv, ismanto menambahkan bahwa ada kemiripan nama dalam ktp dan nik, namun terdapat perbedaan pada alamat rt dan rw.

ia berharap pihak berwenang dapat mengusut dugaan penyalahgunaan identitas ini agar dirinya terbebas dari tanggung jawab atas transaksi yang tidak pernah dilakukan.

"kaget saya (setelah menerima tagihan itu). saya cuman diam di dalam kamar saja," kata ismanto.

penjelasan resmi dari kpp pratama pekalongan

kepala kpp pratama pekalongan, subandi, membenarkan bahwa surat tersebut memang resmi dari institusinya.

ia menjelaskan bahwa kunjungan petugas pajak hanya bersifat klarifikasi atas transaksi besar yang terdeteksi dalam sistem.

"betul, surat itu resmi dan teman-teman kami datang dengan surat tugas. kami hanya ingin klarifikasi, karena dalam data kami ada transaksi atas nama yang bersangkutan senilai rp2,9 miliar, bukan rp2,8 miliar. itu bukan nilai pajaknya ya, tapi nilai transaksi," kata subandi.

subandi juga menyebut bahwa kasus serupa pernah terjadi di pekalongan, di mana nik seorang buruh digunakan oleh bosnya untuk keperluan bisnis.

ia menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan pengecekan lebih lanjut jika wajib pajak merasa tidak pernah melakukan transaksi tersebut.

"intinya kami hanya menanyakan saja. bisa jadi juga nik-nya pernah dipinjam. makanya kita lakukan klarifikasi langsung. kalau ternyata bukan dia, ya kita proses kroscek lebih lanjut," jelasnya.

imbauan untuk waspada terhadap penyalahgunaan data

subandi mengimbau masyarakat agar tidak sembarangan meminjamkan ktp, nik, atau npwp kepada orang lain.

menurutnya, penyalahgunaan data pribadi bisa berdampak serius, terutama terkait kewajiban perpajakan.

"jangan mudah meminjamkan identitas kepada siapapun. kalau ada transaksi mencurigakan atas nama anda, lebih baik segera lapor untuk diklarifikasi," tegasnya.

hingga kini, pihak kpp pratama masih mendalami kasus yang menimpa ismanto dan akan menelusuri lebih lanjut apakah benar terjadi penyalahgunaan identitas.

kasus ini memicu berbagai komentar dari netizen di media sosial, khususnya di unggahan instagram @lambe_turah

"apakah kita ini sedang dijajah ?"

"dia yang butuh, kita yang harus laporan."

"pemerintah semakin seenaknya nginjak-injak rakyatnya."

"dirampok negara secara terang terangan wkwk."

Tag
Share