Anak Tentara Tikam Cucu 9 Naga Manado Hingga Tewas, Ternyata Korban Sudah 3 Orang
Joel Alberto Tanos, yang baru berusia 18 tahun, menjadi korban ketiga dari rangkaian kasus pembunuhan yang diduga kuat dilakukan oleh Ervan Siging.--Pusiknas POLRI
BACAKORAN.CO - Kota Manado, Sulawesi Utara, kembali diguncang oleh peristiwa kriminal yang menggemparkan publik. Seorang pemuda bernama Joel Alberto Tanos, cucu dari salah satu tokoh pengusaha ternama yang dikenal sebagai bagian dari kelompok "9 Naga Sulut", tewas secara tragis setelah ditikam secara brutal oleh seorang pria bernama Ervan Siging.
Peristiwa ini tidak hanya menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga memicu kemarahan masyarakat luas yang menuntut keadilan ditegakkan seadil-adilnya.
Joel Alberto Tanos, yang baru berusia 18 tahun, menjadi korban ketiga dari rangkaian kasus pembunuhan yang diduga kuat dilakukan oleh Ervan Siging.
Pria berusia 27 tahun itu ternyata bukan orang baru dalam dunia kriminal.
BACA JUGA:Hujan Deras dan Petir Mengguncang Bogor! Pohon Tumbang Picu Kemacetan Parah
BACA JUGA:Duel Panas El Rumi vs Jefri Nichol Cuma 38 Detik, Bahu Copot Isyaratkan Pensiun Tinju dan Lirik MMA
Ia memiliki rekam jejak yang mengerikan, termasuk dua kasus pembunuhan sebelumnya yang telah merenggut nyawa Bryan Rondonuwu, seorang karyawan bank pada tahun 2015, dan Adriano Manorek, seorang pengemudi taksi online pada tahun 2019.
Kedua kasus tersebut sempat membuat heboh, namun pelaku akhirnya bebas dan kembali berulah.
Tragedi terbaru ini bermula pada Senin pagi, 4 Agustus 2025, sekitar pukul 07.00 WITA.
Joel, yang sedang mencari keberadaan kekasihnya, mendapati sang pacar tengah berpesta minuman keras bersama beberapa pria dewasa di sebuah rumah di kawasan Sion, Sario, Manado.
BACA JUGA:Kematian Prada Lucky Buat Publik Marah, 4 Oknum TNI Ditetapkan Sebagai Tersangka!
Melihat pemandangan tersebut, Joel langsung tersulut emosi. Pertengkaran pun tak terhindarkan antara Joel dan dua pria yang berada di lokasi, yakni Ervan Siging dan Abdul Muchlis Rawasi.
Percekcokan yang awalnya hanya berupa adu mulut berubah menjadi perkelahian fisik.