bacakoran.co

KPK Tetapkan 5 Tersangka Skandal Bansos Rp 200 M, Nama Kakak Hary Tanoe Terseret

KPK resmi mencegah Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo, Kanisius Jerry Tengker, Herry Tho, dan Edi Suharto untuk bepergian ke luar negeri dalam rangka penyidikan kasus korupsi bansos beras di Kemensos tahun anggaran 2020.-Gambar Ist-

BACAKORAN.CO - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mengungkap praktik busuk korupsi bantuan sosial (bansos) di Kementerian Sosial (Kemensos).

Kasus ini menyeret sejumlah nama besar dan merugikan negara hingga Rp 200 miliar.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menegaskan pihaknya tengah mendalami dugaan korupsi terkait pengangkutan penyaluran bansos beras tahun 2020 yang diperuntukkan bagi keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH).

“Penghitungan awal oleh penyidik terkait dugaan kerugian keuangan negaranya mencapai kurang lebih Rp 200 miliar,” kata Budi kepada wartawan, dikutip dari detikNews, Selasa (19/8/2025).

KPK telah menetapkan lima tersangka, terdiri dari tiga orang individu dan dua korporasi.

BACA JUGA:KPK Siap Umumkan Tersangka Kasus Korupsi Kuota Haji, Kapan? Tunggu Ini Dulu!

BACA JUGA:Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji, Rumah Eks Menag Yaqut Digeladah, Sejumlah Dokumen dan Handphone Disita!

Meski belum dirinci detail nama perorangan maupun korporasi yang dijadikan tersangka, KPK menegaskan proses penyidikan sudah berjalan sejak Agustus 2025.

“Adapun dalam perkara ini, KPK telah menetapkan 3 orang dan 2 korporasi sebagai tersangka,” ujar Budi.

Tak hanya itu, KPK juga langsung mengeluarkan larangan bepergian ke luar negeri terhadap empat orang penting yang diduga terlibat dalam kasus ini.

Mereka adalah:

• Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo (BRT), Komisaris Utama PT Dosni Roha Logistik (DNR Logistics)

• Kanisius Jerry Tengker (KJT), Dirut DNR Logistics tahun 2018–2022

BACA JUGA:Heboh! Kasus Korupsi Kredit Fiktif Bankaltimtara Rp275 Miliar, Polisi Sudah Geledah 3 Kantor

KPK Tetapkan 5 Tersangka Skandal Bansos Rp 200 M, Nama Kakak Hary Tanoe Terseret

Yudha IP

Yudha IP


bacakoran.co - komisi pemberantasan korupsi () kembali mengungkap praktik busuk korupsi bantuan sosial () di kementerian sosial (kemensos).

kasus ini menyeret sejumlah nama besar dan merugikan negara hingga rp 200 miliar.

juru bicara kpk, budi prasetyo, menegaskan pihaknya tengah mendalami dugaan terkait pengangkutan penyaluran bansos beras tahun 2020 yang diperuntukkan bagi keluarga penerima manfaat program keluarga harapan (pkh).

“penghitungan awal oleh penyidik terkait dugaan kerugian keuangan negaranya mencapai kurang lebih rp 200 miliar,” kata budi kepada wartawan, dikutip dari detiknews, selasa (19/8/2025).

kpk telah menetapkan lima tersangka, terdiri dari tiga orang individu dan dua korporasi.

meski belum dirinci detail nama perorangan maupun korporasi yang dijadikan tersangka, kpk menegaskan proses penyidikan sudah berjalan sejak agustus 2025.

“adapun dalam perkara ini, kpk telah menetapkan 3 orang dan 2 korporasi sebagai tersangka,” ujar budi.

tak hanya itu, kpk juga langsung mengeluarkan larangan bepergian ke luar negeri terhadap empat orang penting yang diduga terlibat dalam kasus ini.

mereka adalah:

• bambang rudijanto tanoesoedibjo (brt), komisaris utama pt dosni roha logistik (dnr logistics)

• kanisius jerry tengker (kjt), dirut dnr logistics tahun 2018–2022

• herry tho (ht), direktur operasional dnr logistics tahun 2021–2024

• edi suharto (es), mantan dirjen pemberdayaan sosial kemensos sekaligus staf ahli menteri sosial bidang perubahan dan dinamika sosial

surat pencegahan ini berlaku 6 bulan ke depan terhitung sejak 12 agustus 2025.

“larangan bepergian ke luar negeri tersebut dilakukan karena keberadaan yang bersangkutan di indonesia dibutuhkan dalam proses penyidikan,” kata budi, dikutip dari kompas.com.

nama kakak hary tanoe terseret

yang paling mencuri perhatian publik, salah satu yang dicegah adalah bambang rudijanto tanoesoedibjo, kakak dari pendiri partai perindo sekaligus konglomerat hary tanoesoedibjo.

nama brt disebut memiliki posisi strategis sebagai komisaris utama dnr logistics sekaligus direktur utama pt dosni roha indonesia.

kasus ini juga disebut sebagai pengembangan dari perkara korupsi bansos kemensos 2020 yang sebelumnya menyeret mantan mensos juliari batubara ke meja hijau.

mensos saifullah yusuf: tidak ada toleransi korupsi

menanggapi penetapan tersangka baru ini, menteri sosial saifullah yusuf buka suara.

ia menegaskan bahwa dirinya bersama wakil menteri sosial agus jabo priyono berkomitmen menutup rapat peluang praktik penyelewengan di kemensos.

“kami sudah berkomitmen tidak akan mengintervensi, tidak akan mengajak, tidak akan memberikan peluang kepada siapapun untuk terjadinya penyelewengan di lingkungan kementerian sosial,” tegas saifullah, dikutip dari kompas.tv.

ia juga menekankan bahwa seluruh anggaran di kemensos harus dikelola secara transparan, kredibel, dan tepat sasaran.

“sesuai ketentuan yang ada saja, tidak ada korupsi, tidak ada sogok-menyogok,” ujarnya.

mensos menambahkan, praktik korupsi bansos tidak boleh terulang lagi karena sangat menyakiti masyarakat kecil.

“pengalaman yang tidak baik jangan sampai terulang dan terjadi lagi di lingkungan kementerian sosial,” kata saifullah.

pengembangan kasus bansos 2020

kasus dugaan korupsi ini bukan yang pertama mencoreng kemensos.

sebelumnya, publik masih mengingat betul skandal bansos covid-19 yang menyeret mantan mensos juliari batubara.

kini, pengusutan kembali dilakukan karena adanya indikasi penyimpangan dalam pengangkutan dan distribusi bansos beras tahun 2020.

modus yang digunakan diduga terkait biaya pengangkutan dan distribusi bansos yang dibengkakkan sehingga menyebabkan kerugian negara mencapai ratusan miliar.

kasus ini kembali memicu kemarahan publik, sebab bansos sejatinya ditujukan untuk rakyat miskin di masa sulit pandemi.

namun, program kerakyatan itu justru dijadikan ajang bancakan pejabat dan korporasi.

kpk berjanji akan menuntaskan perkara ini hingga ke meja hijau.

“penyidikan dilakukan sejak agustus 2025 dan sudah ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka,” tegas budi.

dengan penetapan lima tersangka, pencegahan ke luar negeri, serta kerugian negara yang fantastis, publik kini menunggu langkah tegas kpk dalam membongkar seluruh jaringan mafia bansos.

Tag
Share