Diaspora Indonesia di Jerman Gelar Aksi Damai di Berlin, Kecam Kekerasan Aparat dan Ketidakadilan Rezim
Diaspora indonesia di jerman gelar aksi damai di Berlin, kecam kekerasan aparat dan ketidakadilan rezim-Instagram-
BACAKORAN.CO — Di bawah langit cerah ibu kota Jerman, ratusan diaspora Indonesia berkumpul di depan monumen ikonik Brandenburger Tor untuk menyuarakan solidaritas terhadap demonstrasi yang tengah berlangsung di Tanah Air.
Pada Minggu (31/8/2025), diaspora Indonesia di Jerman yang bergabung dalam “Jerman Bergerak” ini menjadi bentuk kepedulian diaspora terhadap kekerasan aparat dan ketidakadilan yang dinilai semakin meresahkan masyarakat Indonesia.
Aksi dimulai pukul 11.00 waktu setempat dan diikuti oleh pelajar, pekerja, serta komunitas diaspora dari berbagai kota di Jerman.
Dalam undangan aksi yang tersebar di media sosial, mereka menyerukan perlawanan terhadap kebrutalan aparat dan ketimpangan sosial yang terjadi di Indonesia.
BACA JUGA:Bupati Cianjur Turun Tangan Rawat Korban di Tengah Demo: Ternyata Latar Belakang Dokter Spesialis
“Kami, Perhimpunan Masyarakat Indonesia di Jerman, mengajak seluruh kawan-kawan untuk bersuara dan berdiri bersama melawan kekerasan aparat serta ketidakadilan negara,” tulis akun @jermanbergerak.
Salah satu sorotan utama dalam aksi ini adalah kematian tragis Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang dilindas kendaraan taktis polisi saat demo di Jakarta pada 28 Agustus 2025.
Para peserta aksi menyebut insiden tersebut bukan sekadar kecelakaan, melainkan bukti nyata dari kebrutalan aparat yang dibiarkan oleh rezim.
Spanduk bertuliskan “AFFAN MATI DIBUNUH POLISI” dan “STOP POLICE BRUTALITY NOW!” berkibar di tengah kerumunan, menjadi simbol jeritan rakyat yang tertindas.
BACA JUGA:Polda Metro Jaya Tetapkan 38 Tersangka dalam Aksi Anarkis di Sekitar Gedung DPR/MPR RI
BACA JUGA:Tabrak dan Lindas Affan, Kompolnas Berjanji Pelaku di Sanksi Berat, Hukum dan Pemecatan!
Kindiarsah, salah satu peserta aksi, menyampaikan bahwa demonstrasi di Berlin berlangsung damai dan aman, dikawal oleh kepolisian Jerman tanpa intimidasi.
Ia juga membantah isu adanya provokator dari luar kota, menegaskan bahwa semua peserta datang dengan niat tulus dan langsung kembali setelah aksi selesai.