Redakan Kerusuhan, Militer Nepal Gandeng Demonstran Gen Z Bahas PM Baru, Ini Nama Kandidat Terkuat!
Setelah PM Nepal mundur akibat demo rusuh, militer ajak Gen Z berunding tentukan pemimpin transisi./Kolase Bacakoran.co--Instagram @feedgramindo
Ia menyebut bahwa pertemuan awal telah berlangsung dengan lancar dan pihak militer berkomitmen untuk memulihkan situasi secara bertahap.
“Kita berusaha untuk memulihkan situasi secara perlahan,” kata Basnet kepada Reuters.
Sebagai bagian dari upaya stabilisasi, militer meningkatkan patroli di jalan-jalan utama Kathmandu yang kini tampak sepi setelah kerusuhan.
Pembatasan mobilitas tetap diberlakukan di ibu kota dan wilayah sekitarnya, termasuk pemberlakuan jam malam untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.
Akar Masalah
BACA JUGA:Iran Siap Hadapi Serangan Israel dengan Rudal Generasi Baru, Latihan Militer Dimulai
BACA JUGA:Terungkap! Perwira ATM Diduga Jual Informasi Militer ke Sindikat Narkoba
Gelombang demonstrasi yang terjadi sejak Senin (8/9/2025) dipicu oleh kebijakan pemerintah yang memblokir sekitar 26 platform media sosial.
Keputusan tersebut dianggap sebagai bentuk pembungkaman suara rakyat, terutama generasi muda yang aktif menyuarakan aspirasi melalui media digital.
Ketegangan meningkat ketika massa mulai menerobos gedung pemerintahan dan melakukan aksi perusakan.
Aparat kepolisian merespons dengan tindakan represif, yang justru memperburuk situasi.
Rumah-rumah pejabat dibakar, dan bentrokan antara demonstran dan aparat tak terhindarkan.
Kementerian Kesehatan Nepal melaporkan bahwa hingga Rabu (10/9/2025), sebanyak 25 orang tewas dan 633 lainnya mengalami luka-luka akibat kerusuhan tersebut.
Angka ini menjadikan insiden tersebut sebagai demonstrasi paling berdarah dalam beberapa tahun terakhir di Nepal.
Transisi Politik di Tengah Krisis
BACA JUGA:Kasus Figha Lesmana: TikTokers Ditangkap Usai Ajak Demo, Benarkah Anarkis?