Bukan F-16! TNI AU Justru Incar Jet Tempur China J-10C, Ini Spesifikasinya
TNI AU tengah mengkaji pembelian 42 jet tempur China J-10C, ini detail spesifikasinya--Wikipedia
BACA JUGA:Mantan Direktur RSUD Rejang Lebong Jadi Tersangka Korupsi Makan-Minum Pasien, 2 ASN Ikut Terlibat
Persenjataan Modern
Untuk senjata, J-10C mengandalkan meriam 23 mm Type 23-3 serta 11 hardpoint yang mampu membawa 5.600 kg persenjataan.
Di antaranya rudal udara-ke-udara PL-15 jarak jauh dengan jangkauan 200 km, rudal anti-kapal YJ-91, hingga bom presisi.
Kombinasi inilah yang membuat jet tempur China J-10 sangat fleksibel untuk berbagai misi, mulai dari dogfight udara, serangan darat, hingga pengawasan maritim.
Kunjungan TNI AU ke Airshow China
Eskalasi pembahasan pembelian jet tempur China J-10 semakin kuat setelah Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono menghadiri Zhuhai Airshow di China.
Dalam ajang tersebut, J-10C dipamerkan sebagai jet tempur multirole yang dianggap andal untuk operasi modern.
Jika benar jadi diakuisisi, maka ini akan menjadi pertama kalinya TNI AU mengoperasikan jet tempur buatan China.
Kehadirannya akan melengkapi armada eksisting F-16 dan Su-30 yang mulai menua, sehingga modernisasi alutsista udara tidak bisa lagi ditunda.
Strategi Pertahanan Nusantara
Menurut Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, Kepala Biro Humas Setjen Kemenhan, kajian pembelian jet tempur China ini selaras dengan konsep Pertahanan Nusantara Perisai Trisula.
BACA JUGA:Mantan Direktur RSUD Rejang Lebong Jadi Tersangka Korupsi Makan-Minum Pasien, 2 ASN Ikut Terlibat
Konsep tersebut digagas mantan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan kini dilanjutkan oleh Menteri Sjafrie Sjamsoeddin.
"Kami terbuka terhadap berbagai opsi, termasuk J-10C, asal sesuai standar dan mendukung kedaulatan wilayah," jelas Frega dikutip Bacakoran dari Disway.id.
Beberapa sumber menyebut bahwa sebagian jet yang dilirik TNI AU bisa berasal dari stok bekas Angkatan Udara China dengan harga lebih kompetitif dibandingkan jet Barat seperti F-16 atau Rafale.
Dampak untuk Pertahanan Indonesia
Jika rencana ini benar-benar berjalan, maka pelatihan pilot TNI AU ke China sudah disiapkan mulai Juni 2025.