bacakoran.co

Israel Ancam Lanjutkan Serangan Jika Hamas Ingkari Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Israel ancam lanjutkan serangan jika hamas ingkari kesepakatan gencatan senjata di gaza--

“Kami terus mendengar bahwa Hamas berupaya menghormati kesepakatan tersebut dan ingin memastikan semua proses berjalan hingga tuntas,” kata seorang pejabat AS yang enggan disebut namanya.

BACA JUGA:Kasus Pengancaman Naik ke Penyidikan, DJ Panda Berharap Ada Jalan Damai dengan Erika Carlina!

BACA JUGA:Siswa yang Ketahuan Merokok dan Kepsek SMAN 1 Cimarga Sepakat Berdamai, Aksi Mogok Belajar Berakhir

Kesepakatan gencatan senjata ini sebelumnya memungkinkan Hamas menyerahkan 20 sandera yang masih hidup kepada Israel, sebagai imbalan atas pembebasan hampir 2.000 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.

Namun, proses pengembalian jenazah yang tersisa menimbulkan tekanan politik di dalam negeri.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu kini menghadapi desakan kuat dari oposisi dan keluarga korban untuk mengaitkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dengan pemulangan jenazah para sandera.

Bahkan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, secara terbuka mengancam akan menghentikan seluruh bantuan kemanusiaan ke Gaza apabila Hamas gagal menyerahkan sisa jenazah tentara Israel yang masih ditahan.

BACA JUGA:Viral! Ledakan Tabung Gas Guncang Cengkareng, 2 Orang Alami Luka dan 6 Rumah Rusak

BACA JUGA:Viral Ekspresi Wajahnya Dianggap Cibir Pendemo, Ketua Komisi 3 DPRD Gorut Klarifikasi dan Minta Maaf

Kondisi ini membuat situasi gencatan senjata semakin rapuh.

Jika Hamas tidak bisa memenuhi permintaan Israel, ada kemungkinan perang akan kembali pecah di Gaza sebuah skenario yang akan memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.

Dengan tekanan politik di Israel dan keterbatasan Hamas dalam mengevakuasi jenazah, dunia kini menanti langkah berikutnya dari kedua pihak: apakah perdamaian bisa bertahan, atau justru konflik akan kembali meledak.

Israel Ancam Lanjutkan Serangan Jika Hamas Ingkari Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Melly

Melly


bacakoran.co - ketegangan di timur tengah kembali memanas.

menteri pertahanan israel, israel katz, menegaskan bahwa negaranya siap melanjutkan operasi militer besar-besaran di gaza jika hamas tidak menghormati kesepakatan gencatan senjata yang telah disepakati.

pernyataan tegas tersebut muncul usai hamas menyerahkan dua jenazah sandera israel yang tewas selama konflik.

sekaligus menegaskan bahwa mereka tidak bisa mengevakuasi jenazah lainnya karena keterbatasan alat berat untuk mengakses reruntuhan di gaza.

sebelum dua jenazah terakhir itu diserahkan pada rabu malam, hamas telah mengembalikan tujuh jenazah dari total 28 sandera yang dikabarkan meninggal dunia.

israel sempat mengonfirmasi bahwa satu dari delapan jenazah yang dikembalikan sebelumnya bukan mantan sandera.

katz melalui pernyataannya, yang dikutip dari afp, menegaskan sikap keras israel terhadap kemungkinan pelanggaran kesepakatan gencatan senjata.

“jika hamas menolak mematuhi perjanjian tersebut, israel berkoordinasi dengan amerika serikat akan melanjutkan pertempuran untuk memastikan kekalahan total hamas, mengubah situasi di gaza, dan mencapai seluruh tujuan perang,” ujar kantor menteri pertahanan israel, kamis (16/10/2025).

sementara itu, brigade ezzedine al-qassam, sayap militer hamas, menegaskan bahwa pihaknya telah menepati semua kewajiban dalam kesepakatan.

“kami telah menyerahkan semua tahanan israel yang masih hidup dan jenazah yang dapat kami akses. untuk sisanya, kami membutuhkan peralatan dan upaya besar untuk mengevakuasinya dari reruntuhan,” tulis hamas melalui akun resminya di media sosial.

meski israel mengancam akan kembali melanjutkan operasi militer, penasihat senior gedung putih mengungkapkan bahwa hamas masih menunjukkan komitmen terhadap kesepakatan yang difasilitasi oleh presiden as donald trump.

“kami terus mendengar bahwa hamas berupaya menghormati kesepakatan tersebut dan ingin memastikan semua proses berjalan hingga tuntas,” kata seorang pejabat as yang enggan disebut namanya.

kesepakatan gencatan senjata ini sebelumnya memungkinkan hamas menyerahkan 20 sandera yang masih hidup kepada israel, sebagai imbalan atas pembebasan hampir 2.000 tahanan palestina dari penjara-penjara israel.

namun, proses pengembalian jenazah yang tersisa menimbulkan tekanan politik di dalam negeri.

perdana menteri benjamin netanyahu kini menghadapi desakan kuat dari oposisi dan keluarga korban untuk mengaitkan bantuan kemanusiaan ke gaza dengan pemulangan jenazah para sandera.

bahkan menteri keamanan nasional israel, itamar ben gvir, secara terbuka mengancam akan menghentikan seluruh bantuan kemanusiaan ke gaza apabila hamas gagal menyerahkan sisa jenazah tentara israel yang masih ditahan.

kondisi ini membuat situasi gencatan senjata semakin rapuh.

jika hamas tidak bisa memenuhi permintaan israel, ada kemungkinan perang akan kembali pecah di gaza sebuah skenario yang akan memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.

dengan tekanan politik di israel dan keterbatasan hamas dalam mengevakuasi jenazah, dunia kini menanti langkah berikutnya dari kedua pihak: apakah perdamaian bisa bertahan, atau justru konflik akan kembali meledak.

Tag
Share