bacakoran.co

Gile! Potensi Ekspor Kelapa Bisa Hasilkan Rp 1.000 Triliun

Mentan Amran ingin olahan kelapa hasilkan nilai ekspor hingga seribu triliun per tahun. -kementan-

BACAKORAN.CO - Kelapa memiliki nilai ekonomi tinggi. Potensinya besar bahkan berpotensi menghasilkan nilai ekspor hingga Rp 1.000 triliun pertahun! 

Besarnya nilai kepala ini ditegaskan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Menurutnya, hilirisasi industri kelapa menjadi kunci untuk meningkatkan nilai ekspor komoditas perkebunan nasional. 

Dengan mengolah kelapa menjadi produk bernilai tinggi, potensi ekonomi sektor ini diperkirakan bisa mencapai Rp 1.000 triliun per tahun. Ini akan menjadi nilai yang sangat besar karena potensi ekspor kelapa saat ini bernilai Rp 24 triliun.

"Saat ini ekspor kelapa kita bernilai sekitar Rp 24 triliun per tahun. Jika dihilirisasi secara maksimal, nilainya bisa melonjak hingga 50-100 kali lipat, mencapai Rp 1.000 triliun atau lebih," jelas Mentan Amran. 

BACA JUGA:Jangan Coba-Coba Jual Beras di Atas HET, Kementan Gencarkan Operasi Pasar, 41 Sudah Jadi Tersangka!

"Ini adalah visi besar Presiden yang sedang kita wujudkan,” lanjutnya saat melepas ekspor produk kelapa dari Maluku Utara ke Tiongkok di Kabupaten Halmahera Utara.

Ekspor kali ini menampilkan produk olahan seperti coconut milk, minyak kelapa murni (VCO), dan berbagai turunan lainnya, yang dihasilkan oleh PT NICO di Halmahera Utara. 

Langkah ini menjadi tonggak penting, menunjukkan bahwa hilirisasi kelapa kini telah berjalan hingga ke tingkat desa.


Mentan Amran saat melepas ekspor olahan kelapa di Maluku Utara -Kementan-

“Kerennya, ekspor ini berasal dari Maluku Utara. Kita tidak lagi mengirim bahan mentah, tapi produk olahan. Ini adalah langkah bersejarah yang dimulai dari daerah,” kata Mentan Amran.

Dalam momen ini, Mentan Amran juga mengumumkan program pengembangan 10 ribu hektare kebun kelapa baru di Maluku Utara pada 2026. 

BACA JUGA:Hidup Petani! Pemerintah Merugi Rp 600 M Per Tahun Gegara Ini, Mentan Bakal Sikat 2.039 Kios

“Di Halmahera Utara akan ada 5 ribu hektare, sisanya di kabupaten lain. Ini gratis untuk petani. Jika berhasil, kita akan tambah lagi,” tegasnya.

Hilirisasi terbukti mampu meningkatkan nilai ekonomi kelapa secara signifikan. Harga kelapa mentah hanya Rp 3.000 per butir. Tapi kalau diolah jadi coconut milk atau coconut water, nilainya bisa Rp 40.000 hingga Rp 50.000 per butir. 

Gile! Potensi Ekspor Kelapa Bisa Hasilkan Rp 1.000 Triliun

Kumaidi

Kumaidi


bacakoran.co - kelapa memiliki nilai ekonomi tinggi. potensinya besar bahkan berpotensi menghasilkan nilai ekspor hingga rp 1.000 triliun pertahun! 

besarnya nilai kepala ini ditegaskan oleh menteri pertanian (mentan) andi amran sulaiman. menurutnya, hilirisasi industri kelapa menjadi kunci untuk meningkatkan nilai ekspor komoditas perkebunan nasional. 

dengan mengolah kelapa menjadi produk bernilai tinggi, potensi ekonomi sektor ini diperkirakan bisa mencapai rp 1.000 triliun per tahun. ini akan menjadi nilai yang sangat besar karena potensi ekspor kelapa saat ini bernilai rp 24 triliun.

"saat ini ekspor kelapa kita bernilai sekitar rp 24 triliun per tahun. jika dihilirisasi secara maksimal, nilainya bisa melonjak hingga 50-100 kali lipat, mencapai rp 1.000 triliun atau lebih," jelas mentan amran. 

"ini adalah visi besar presiden yang sedang kita wujudkan,” lanjutnya saat melepas ekspor produk kelapa dari maluku utara ke tiongkok di kabupaten halmahera utara.

ekspor kali ini menampilkan produk olahan seperti coconut milk, minyak kelapa murni (vco), dan berbagai turunan lainnya, yang dihasilkan oleh pt nico di halmahera utara. 

langkah ini menjadi tonggak penting, menunjukkan bahwa hilirisasi kelapa kini telah berjalan hingga ke tingkat desa.


mentan amran saat melepas ekspor olahan kelapa di maluku utara -kementan-

“kerennya, ekspor ini berasal dari maluku utara. kita tidak lagi mengirim bahan mentah, tapi produk olahan. ini adalah langkah bersejarah yang dimulai dari daerah,” kata mentan amran.

dalam momen ini, mentan amran juga mengumumkan program pengembangan 10 ribu hektare kebun kelapa baru di maluku utara pada 2026. 

“di halmahera utara akan ada 5 ribu hektare, sisanya di kabupaten lain. ini gratis untuk petani. jika berhasil, kita akan tambah lagi,” tegasnya.

hilirisasi terbukti mampu meningkatkan nilai ekonomi kelapa secara signifikan. harga kelapa mentah hanya rp 3.000 per butir. tapi kalau diolah jadi coconut milk atau coconut water, nilainya bisa rp 40.000 hingga rp 50.000 per butir. 

"kenaikan ini sangat besar dan langsung berdampak pada kesejahteraan petani,” jelas mentan amran.

mentan amran juga memuji peran gubernur maluku utara sherly tjoanda dan pemerintah daerah yang mendukung penuh kebijakan hilirisasi ini. 

“terima kasih kepada semua pihak di maluku utara, mulai dari gubernur, bupati, hingga dprd, yang bersama-sama mendorong industrialisasi kelapa,” ujarnya.

berdasarkan data kementerian pertanian, maluku utara memiliki 158.953 hektare lahan kelapa produktif dengan produksi sekitar 1,02 miliar butir per tahun. sebanyak 76 persen dari produksi ini telah diserap oleh industri hilir di provinsi tersebut.

“kita tidak boleh hanya menjual kopra. ke depan, kita ekspor coconut milk, coconut chips, hingga coconut flour. ini akan meningkatkan devisa dan menekan kemiskinan di pedesaan,” katanya.

pemerintah juga berkomitmen untuk mendukung petani kelapa melalui penyediaan bibit unggul, pupuk, dan akses permodalan. 

“kami mendapat tambahan anggaran rp 10 triliun untuk menyediakan bibit gratis bagi petani, termasuk di maluku utara,” ungkap mentan amran.

ia menegaskan bahwa hilirisasi kelapa bukan sekadar soal ekspor, tetapi juga tentang membangun kemandirian ekonomi masyarakat. dari maluku utara, mentan amran ingin membuktikan bahwa indonesia mampu bersaing di pasar global.

Tag
Share