bacakoran.co

Baru 9 Bulan Jadi Anggota, Polisi Senior Aniaya 2 Siswa SPN Polda NTT Gegara Ketahuan Merokok

Video polisi aniaya siswa SPN NTT viral. Bripda Torino ditempatkan khusus, Propam periksa kasus, Kapolda tegaskan komitmen tanpa toleransi kekerasan./Kolase Bacakoran.co--Instagram @feedgramindo

Menanggapi insiden tersebut, Polda NTT segera mengambil langkah tegas. 

Bripda TT (Torino Tobo Dara) langsung diamankan dan ditempatkan di ruang khusus (patsus) sebagai bagian dari proses pemeriksaan disiplin.

“Personel tersebut sudah kami tempatkan di ruang khusus sesuai perintah langsung Kapolda,” ujar Kepala Bidang Humas Polda NTT, Kombes Pol Henry Novika Chandra, Jumat (14/11/2025).

BACA JUGA:Viral Kasus Polisi Bacok Polisi saat Pesta Miras, Propam Polda Gorontalo Siapkan Sanksi Berat

BACA JUGA:Mobil Dinas Kapolres Madina Tewaskan Siswi SMA di Depan Hotel Rindang, Ajudan Langsung Diperiksa Propam

Henry menjelaskan bahwa penempatan khusus ini merupakan bagian dari mekanisme penegakan disiplin terhadap anggota yang diduga melakukan pelanggaran. 

Peristiwa penganiayaan sendiri terjadi sehari sebelumnya, Kamis (13/11/2025).

Ia menegaskan bahwa Polda NTT tidak akan mentolerir bentuk kekerasan apa pun di lingkungan kepolisian.

“Polda NTT tidak memberikan ruang bagi tindakan kekerasan antarpersonel. Kami berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi. Kepada para senior dan junior, kami terus mengingatkan pentingnya prinsip asih, asah, dan asuh,” tambahnya.

Kabid Humas Polda NTT mengungkapkan bahwa pemeriksaan awal Bidang Propam menunjukkan dugaan pemukulan dipicu oleh kekesalan pelaku terhadap persoalan rokok serta laporan siswa kepada anggota kepolisian.

Sebagai langkah cepat, Propam segera mengamankan Torino dan melakukan pemeriksaan intensif. 

Saksi kunci, yakni Bripda GP yang merekam insiden, juga dimintai keterangan.

Meski video menunjukkan adanya kekerasan, hasil pemeriksaan medis terhadap dua korban tidak menemukan tanda luka atau memar serius.

BACA JUGA:Polisi Ungkap Perempuan di Mobil Dinas Bareng Anak Kasi Propam di Tapsel Ternyata Guru Si Anak

BACA JUGA:Viral! Mobil Propam di Tapsel Dikendarai Anak Dibawah Umur dan Tabrak Kendaraan Lain, Kasi Terancam Sanksi

Baru 9 Bulan Jadi Anggota, Polisi Senior Aniaya 2 Siswa SPN Polda NTT Gegara Ketahuan Merokok

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co – publik di nusa tenggara timur (ntt) digemparkan oleh beredarnya sebuah video berdurasi 26 detik yang memperlihatkan seorang anggota melakukan penganiayaan terhadap dua sekolah polisi negara (spn) polda ntt. 

rekaman tersebut dengan cepat menyebar di media sosial dan memicu perdebatan luas mengenai disiplin serta pembinaan di lingkungan kepolisian.

pelaku diketahui bernama bripda torino tobo dara, sementara dua korban yang masih mengenakan seragam siswa spn masing-masing berinisial klk dan jsu. 

dalam video yang beredar, torino tampak mengenakan kaus cokelat. 

sebelum melakukan aksi kekerasan, ia bahkan meminta seorang rekannya untuk merekam menggunakan ponsel.

ketika hendak memukul salah satu korban, siswa lain mencoba melindungi temannya dengan memohon agar tidak dipukuli.

"bang ampun abang. kami siswa. maaf bang," kata korban.

namun permintaan itu tidak digubris. torino justru berbalik dan melayangkan pukulan bertubi-tubi. 

kedua korban dipukul di bagian wajah, dada, perut, hingga tubuh lainnya. 

bahkan, selain menggunakan tangan, pelaku juga menendang mereka meski sudah berulang kali memohon agar dihentikan. 

rekan pelaku yang merekam sempat berusaha menghentikan, tetapi torino tetap melanjutkan aksinya. 

video tersebut kemudian diunggah ke akun media sosial milik pelaku sendiri dan akhirnya viral.

menanggapi insiden tersebut, polda ntt segera mengambil langkah tegas. 

bripda tt (torino tobo dara) langsung diamankan dan ditempatkan di ruang khusus (patsus) sebagai bagian dari proses pemeriksaan disiplin.

“personel tersebut sudah kami tempatkan di ruang khusus sesuai perintah langsung kapolda,” ujar kepala bidang humas polda ntt, kombes pol henry novika chandra, jumat (14/11/2025).

henry menjelaskan bahwa penempatan khusus ini merupakan bagian dari mekanisme penegakan disiplin terhadap anggota yang diduga melakukan pelanggaran. 

peristiwa penganiayaan sendiri terjadi sehari sebelumnya, kamis (13/11/2025).

ia menegaskan bahwa polda ntt tidak akan mentolerir bentuk kekerasan apa pun di lingkungan kepolisian.

“polda ntt tidak memberikan ruang bagi tindakan kekerasan antarpersonel. kami berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi. kepada para senior dan junior, kami terus mengingatkan pentingnya prinsip asih, asah, dan asuh,” tambahnya.

kabid humas polda ntt mengungkapkan bahwa pemeriksaan awal bidang propam menunjukkan dugaan pemukulan dipicu oleh kekesalan pelaku terhadap persoalan rokok serta laporan siswa kepada anggota kepolisian.

sebagai langkah cepat, propam segera mengamankan torino dan melakukan pemeriksaan intensif. 

saksi kunci, yakni bripda gp yang merekam insiden, juga dimintai keterangan.

meski video menunjukkan adanya kekerasan, hasil pemeriksaan medis terhadap dua korban tidak menemukan tanda luka atau memar serius.

henry menambahkan bahwa kapolda ntt, irjen pol rudi darmoko, memantau langsung jalannya penanganan kasus ini.

“tidak ada ruang bagi pelanggaran disiplin ataupun etika, terutama yang menyangkut tindakan kekerasan. kapolda telah memberikan instruksi agar kasus ini diproses tuntas oleh propam,” jelasnya.

pihak keluarga korban telah mendatangi mako polda ntt untuk memastikan penanganan kasus berjalan sesuai prosedur. 

melalui dialog dan pendekatan persuasif, keluarga menyatakan kepercayaan mereka terhadap proses hukum yang dilakukan polda ntt dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kepada institusi kepolisian.

propam polda ntt kemudian mengeluarkan surat perintah penempatan khusus bagi bripda torino sebagai langkah awal penegakan disiplin.

kombes henry menegaskan bahwa kasus ini menjadi pengingat penting bagi institusi polri dalam membina perilaku personel.

“penanganan perkara ini menjadi komitmen polda ntt untuk menegakkan prinsip asah, asih, dan asuh dalam pembinaan. kekerasan tidak boleh terjadi di lingkungan kepolisian, dan kami berharap insiden seperti ini tidak terulang,” tegasnya.

meski korban tidak mengalami luka fisik serius, tindakan kekerasan yang terekam jelas dalam video telah menimbulkan keprihatinan publik. 

polda ntt menegaskan komitmennya untuk menindak tegas setiap pelanggaran disiplin dan memastikan lingkungan pendidikan kepolisian bebas dari praktik kekerasan.

Tag
Share