Sementara Menlu Australia, Penny Wong mengaku sedang mencari kejelasan mengenai kebenaran laporan tersebut.
BACA JUGA:Tidak Terbukti Bersalah dan Terlibat Geng Rusia di Bali, Pengacara Sebut Khasan Askhabov Dibebaskan
BACA JUGA:Ngeri! Detik-detik Geng Rusia Culik Bule Ukraina dan Rampas Uang Kripto Rp 3,5 Miliar
"Kami sedang berupaya mengonfirmasi apakah laporan itu akurat dan bagaimana status permintaan Rusia," ujar Wong seperti dilansir dari ABC Australia.
Ia pun menambahkan jika Rusia dinilai sebagai kekuatan global yang berpotensi mengganggu stabilitas kawasan.
Kemenhan RI Luruskan Isu: Hoaks!
Di tengah ramainya spekulasi, Kementerian Pertahanan Indonesia akhirnya buka suara.
BACA JUGA:Rusia Tegas Tolak Proposal Damai Ukraina dari Donald Trump, Menlu Lavrov Ungkap Alasannya!
Lewat Kepala Biro Informasi Pertahanan, Kolonel Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang, pihak Kemhan dengan tegas membantah kabar tersebut.
“Terkait pemberitaan tentang usulan penggunaan pangkalan Indonesia oleh Rusia, Kemhan mengklarifikasi jika berita tersebut tidak benar,” tegas Frega dilansir dari CNNIndonesia.com.
Tak hanya itu, Kementerian Luar Negeri RI juga menyatakan belum menerima informasi atau dokumen terkait permintaan Rusia tersebut.
Pangkalan Strategis yang Jadi Sorotan
Pangkalan AU Manuhua di Biak merupakan lokasi vital yang menjadi markas Skuadron Udara 27 TNI AU, yang dikenal mengoperasikan pesawat pengintai CN235.
Letaknya yang strategis di ujung timur Indonesia membuatnya rawan dijadikan objek spekulasi geopolitik.