Banyak Hari Libur Nasional: Berkah atau Bencana bagi Indonesia?

Sabtu 14 Jun 2025 - 19:26 WIB
Reporter : Ayu
Editor : Ayu

BACAKORAN.CO - Indonesia memasuki tahun 2025 dengan kebijakan yang mengundang perhatian publik, penetapan 27 hari sebagai libur nasional dan cuti bersama.

Dengan keputusan ini, Indonesia menjadi negara dengan jumlah hari libur terbanyak di ASEAN, melampaui negara-negara tetangga yang memiliki jadwal libur lebih terbatas.

Keputusan ini tentu membawa dampak besar bagi berbagai sektor, baik positif maupun negatif.

Dari sisi positif, industri pariwisata diperkirakan akan mengalami lonjakan signifikan.

BACA JUGA:Kesempatan Emas! Daftar SPMB Bersama SMP, SMA, dan SMK Tanpa Uang Pangkal & SPP

BACA JUGA:iPhone Hilang Dipesawat, Garuda Ungkap Kasus dalam Proses Penyelidikan: Berkomitmen Usut Tuntas

Dengan lebih banyak waktu luang, masyarakat memiliki kesempatan lebih besar untuk bepergian, mengunjungi destinasi wisata.

Serta menikmati berbagai pengalaman rekreasi yang sebelumnya mungkin sulit dilakukan akibat keterbatasan waktu.

Ini berpotensi meningkatkan pendapatan bisnis pariwisata, mulai dari hotel, restoran, hingga sektor transportasi yang berkaitan dengan perjalanan wisata.

Selain itu, para pekerja mendapatkan waktu istirahat lebih panjang, yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup mereka.

BACA JUGA:Bansos BPNT Diperkuat! Pemerintah Salurkan Tambahan Rp200 Ribu per Bulan Selama 2 Bulan

BACA JUGA:Iran Klaim Tembak Jatuh Drone hingga Jet Tempur Israel, Pilot Wanita Dikabarkan Ditahan

Dalam jangka panjang, istirahat yang cukup berpotensi mengurangi tingkat stres dan meningkatkan keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi.

Namun, di sisi lain, jumlah hari libur yang tinggi juga menimbulkan kekhawatiran terkait produktivitas tenaga kerja.

Beberapa pihak mempertanyakan dampak dari kebijakan ini terhadap performa ekonomi nasional.

Kategori :