Pelapor diwajibkan memberikan data yang bisa diverifikasi, termasuk alamat valid dan identitas yang jelas sebelum petugas dikirim ke lokasi.
BACA JUGA:Jangan Panik! Ini Transportasi Alternatif saat Ojol Demo Matikan Aplikasi, Nomor 5 Sedang Naik Daun!
BACA JUGA:Driver Ojol Protes Grab Hemat, Chat Penumpang Bikin Aturan Tak Terduga Hingga Batalkan Pesanan
Modus Debt Collector: Memanfaatkan Layanan Publik
Setelah melakukan pengecekan lebih lanjut, petugas Damkar menemukan fakta mengejutkan.
Pelapor ternyata seorang debt collector yang ingin memanfaatkan mereka untuk menagih utang pinjaman online (pinjol) kepada seorang nasabah.
Pelapor mengarahkan petugas untuk menyampaikan pesan kepada penghuni rumah yang diduga memiliki utang.
BACA JUGA:Jangan Panik! Ini Transportasi Alternatif saat Ojol Demo Matikan Aplikasi, Nomor 5 Sedang Naik Daun!
BACA JUGA:Driver Ojol Protes Grab Hemat, Chat Penumpang Bikin Aturan Tak Terduga Hingga Batalkan Pesanan
Hal ini tentu saja dianggap sebagai pelecehan terhadap profesi Damkar, yang seharusnya bertugas menangani keadaan darurat, bukan menjadi alat penagih utang.
Imbauan kepada Masyarakat
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat agar tidak menyalahgunakan layanan darurat.
Nomor darurat bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk situasi yang benar-benar membutuhkan bantuan.
BACA JUGA:Geram! Terungkap Motif Abang Adik Kirim Mayat Bayi Hasil Inses Pakai Ojol di Medan
Damkar Tangsel juga mengingatkan bahwa laporan fiktif dapat berujung pada konsekuensi hukum.
Pelajaran dari Kasus Ini
Kejadian ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat agar tidak menyalahgunakan layanan darurat.
Pemadam kebakaran bukanlah alat untuk kepentingan pribadi, melainkan institusi yang bertugas menyelamatkan nyawa dan menangani situasi genting.