BACAKORAN.CO - Heboh Beras Premium dari Alfamidi, Wilmar, Japfa dan Raja Platinum diduga oplosan.
Investigasi Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Satgas Pangan Polri mengungkap praktik penjualan beras premium oplosan yang merugikan masyarakat Indonesia hingga Rp99 triliun.
Temuan tersebut berasal dari pemeriksaan dan pengambilan sampel di berbagai daerah seperti Aceh, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, dan Yogyakarta.
Produsen beras premium oplosan yang terlibat dalam aksi penipuan ini meliputi sejumlah perusahaan terkenal.
Di antaranya adalah Grup PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ), yang terindikasi menyalurkan beras Alfamidi Setra Pulen, Setra Ramos, dan Food Station.
BACA JUGA:Beras Produksi Wilmar Group Ikut Terseret Dugaan Oplos Beras, Ini Daftar Produk yang Diperiksa!
Selain itu, Japfa Group melalui PT Sentosa Utama Lestari juga terlibat, sama halnya dengan Wilmar Group yang memproduksi beras merek Sania, Sovia, dan Fortune.
Tak ketinggalan, PT Belitang Panen Raya menawarkan produk Raja Platinum dan Raja Ultima.
Pengungkapan ini dilatarbelakangi dari pengecekan dan pengujian sampel yang dilakukan Satgas Pangan, mulai dari Aceh, Lampung, Sulawesi Selatan, Yogyakarta, hingga Jabodetabek.
Berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan bahwa banyak produk beras yang tidak memenuhi standar kualitas dan mutu yang ditentukan oleh pemerintah.
BACA JUGA:Gila! 85 Persen Beras Premium di Pasaran Ternyata Oplosan, Wilmar dan Kartel Digerebek Bareskrim!
BACA JUGA:Update Harga Pangan: Cabai Rawit Nyaris Rp 70 Ribu, Beras di atas HET!
“praktik curang penjualan beras oplosan dengan modus pelanggaran kualitas dan mutu oleh produsen beras," ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Amran mencontohkan ada produsen yang mengaku menjual beras 5kg, namun kenyataannya hanya berisi 4,5 kg.