BACAKORAN.CO - Jakarta kembali diguncang skandal pangan setelah seorang penjual beras di Pasar Induk Cipinang mengaku menerima pesanan 10 ton beras oplosan dari seorang anggota DPRD DKI Jakarta.
Beras tersebut rencananya akan dibagikan sebagai paket sembako di kawasan Pluit, Jakarta Utara.
Melansir dari video youtube TribunJatim Official, pemilik toko beras yang disamarkan namanya sebagai Jefry, menjelaskan bahwa beras yang dikemas dalam 2.000 karung berukuran lima kilogram itu merupakan hasil campuran berbagai jenis beras medium.
Label yang digunakan adalah merek generik “Sakura” yang tidak terdaftar secara resmi.
BACA JUGA:Geger! Beras Premium Ternyata Oplosan, Empat Perusahaan Besar Terlibat, Apa Saja?
BACA JUGA:Kaget, Diduga Oplos Beras Premium, 10 Perusahan Besar Ini Dipanggil Oleh Bareskrim
Apa Itu Beras Oplosan?
Beras oplosan adalah campuran dari berbagai jenis beras, biasanya antara beras berkualitas rendah dan tinggi, yang disatukan untuk menekan harga produksi.
Praktik ini sering kali dilakukan tanpa transparansi, sehingga konsumen tidak mengetahui kualitas sebenarnya dari beras yang mereka konsumsi.
Praktik ini merugikan negara secara masif, baik dari sisi ekonomi maupun kesehatan masyarakat.
BACA JUGA:Beras Produksi Wilmar Group Ikut Terseret Dugaan Oplos Beras, Ini Daftar Produk yang Diperiksa!
Bahkan, pengamat menyebut bahwa kasus seperti ini selalu berulang dan pemerintah seharusnya lebih tegas dalam pencegahan.
Praktik Oplosan yang Terbuka
Jefry mengungkapkan bahwa proses mixing dilakukan untuk menyesuaikan dengan anggaran pembeli.
“Kalau bujet mereka cuma di Rp 12 ribu, sementara beras di lapangan Rp 12 ribu itu tidak ada, ya mau enggak mau kita sodorkan produk yang sesuai harga segitu,” ujarnya.