BACA JUGA:Duka Mendalam! Kades Mekarsari Tewas Bersama Istri dan Anak dalam Kecelakaan Tunggal
Dampak Langsung ke Sektor Pertanian
Sodetan air oleh oknum perangkat desa menyebabkan aliran irigasi ke sawah warga terputus.
Hal ini berdampak langsung pada sektor pertanian yang menjadi sumber penghidupan utama masyarakat.
Warga menilai bahwa lambannya tindakan dari Pemerintah Kabupaten Cirebon memperparah kondisi pelayanan publik dan pembangunan.
BACA JUGA:Kades Karangsari Cirebon Nyawer di Diskotik, Dedi Mulyadi Ancam Tunda Bantuan Desa? Ini Faktanya!
BACA JUGA:Viral! Kades Karangsari Nyawer di Klub Malam, Warga Geram Jalan Rusak Tak Diperbaiki
Tuntutan Warga: Copot Kepala Desa
Masyarakat mendesak Bupati Cirebon untuk segera mengambil langkah tegas berupa pemberhentian sementara atau permanen terhadap kepala desa.
Mereka berharap aksi ini menjadi titik balik bagi perbaikan tata kelola pemerintahan desa dan pemulihan kepercayaan publik.
Ketika suara rakyat bergema di balai desa, itu bukan sekadar protes itu adalah panggilan untuk perubahan.
Desa Hulubanteng telah menunjukkan bahwa masyarakat tidak lagi pasif terhadap kebijakan yang merugikan.
Kini, bola ada di tangan pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti tuntutan warga dan memastikan bahwa dana desa benar-benar kembali ke pangkuan rakyat.
Dengan kejadian ini, semoga desa-desa lain di Indonesia bisa belajar bahwa pengawasan publik adalah kunci untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan.
Karena pada akhirnya, desa yang kuat adalah desa yang dipimpin dengan hati, bukan hanya jabatan.
BACA JUGA:Viral Guru Jambi Minta Maaf Usai Lewati Jembatan Rusak, Ini Fakta Sebenarnya dari Plt Kades Limbur