BACAKORAN.CO - Ketegangan memuncak di Desa Hulubanteng, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, saat ratusan warga menduduki kantor balai desa pada Rabu, 16 Juli 2025.
Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan mendalam terhadap kepala desa yang dianggap gagal mengelola dana desa dan menelantarkan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) serta pembangunan lainnya.
Warga yang geram memasang spanduk besar berisi teguran dari Bupati Cirebon dan janji kampanye yang tak kunjung ditepati.
Bahkan, mereka membakar ban di depan pintu utama sebagai simbol protes keras terhadap stagnasi pembangunan dan macetnya.
BACA JUGA:Selewengkan Dana Desa Tahun 2019, Mantan Kades Perjaya OKU Timur Tersangka
pencairan anggaran sejak tahun 2024.
Menurut koordinator aksi, Eka Andri, ini bukan kali pertama warga menyuarakan tuntutan.
“Kami sudah lapor ke DPMD, ke Bupati, bahkan sudah ada Surat Teguran 1, 2, dan 3. Tapi tetap tidak ada perbaikan,” tegasnya.
Melansir dari video youtube tvOneNews, masalah utama yang memicu kemarahan warga adalah blokir dana desa selama dua tahun terakhir, yang berdampak langsung pada terhentinya berbagai program vital.
BACA JUGA:Mendes Laporkan Dugaan Oknum Kades Gunakan Dana Desa Untuk Main Judi Online ke Mabes Polri
BACA JUGA:Giliran Mantan Kepala Desa di Banyuasin Tersangka Korupsi Dana Desa
Aksi Protes yang Mengguncang Desa
Warga yang tergabung dalam aksi membawa spanduk berisi surat teguran dari Bupati Cirebon dan janji kampanye kepala desa yang dinilai tidak ditepati.
Mereka juga membakar ban di depan gerbang kantor desa sebagai simbol kemarahan.
Koordinator aksi, Kartika Eka Andriyuda, menyampaikan delapan tuntutan, termasuk pencopotan kepala desa dan audit menyeluruh terhadap pengelolaan dana desa.