“Sudah saya usahakan, motor saya jual, sisanya pinjam dari teman-teman karena gaji saya hanya Rp450 ribu per empat bulan,” tuturnya.
Dalam video yang beredar, tampak Zuhdi duduk di lantai menandatangani surat pernyataan bermaterai, disaksikan oleh wali murid dan sejumlah warga.
BACA JUGA:Guru Demak Tendang Murid, Kasus Berakhir Damai Namun Tetap Disanksi, Begini Kronologinya!
BACA JUGA:Viral Oknum Guru Tendang Murid di Karangawen Demak Terekam Kamera saat Ujian dan Berujung Mediasi
Menanggapi hal ini, salah satu perangkat Desa Jatirejo, Latif, membenarkan kejadian tersebut.
“Iya benar adanya kejadian ini, yang nangani langsung dari pihak madin,” ujarnya.
Namun, kini Siti Mualimah sendiri akhirnya mengaku trauma dengan hujatan publik dan meminta maaf atas tuntutannya kepada Zuhdi.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf secara langsung setelah menyadari dampak luas yang timbul dari kasus tersebut.
Kini, Ahmad Zuhdi bukan hanya menjadi simbol perjuangan guru madin yang tak kenal pamrih, tetapi juga menjadi bukti bahwa simpati dan kebaikan bisa hadir dari berbagai arah, di saat yang paling tak terduga.
Peristiwa ini juga menyadarkan masyarakat akan pentingnya menghargai jasa pendidik, terutama mereka yang mengabdikan diri di pelosok negeri.