Mereka juga mengklaim telah menembak jatuh satu jet F-16 Thailand, meski belum ada konfirmasi resmi.
Secara diplomatik, Thailand menarik duta besarnya dari Phnom Penh dan mengusir utusan Kamboja dari Bangkok.
Sebagai balasan, Kamboja menurunkan hubungan diplomatik dan memerintahkan diplomat Thailand meninggalkan negaranya.
BACA JUGA:Alasan Hakim Gelar Sidang Vonis Sekjen PDIP Hasto Setelah Salat Jumat dan Disiarkan Live!
Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, telah meminta rapat darurat Dewan Keamanan PBB, menyebut tindakan Thailand sebagai “agresi serius.” Sementara itu, China menyerukan dialog damai, dan Malaysia, sebagai Ketua ASEAN 2025, berupaya menengahi konflik.
Konflik ini berakar dari sengketa wilayah di sekitar kuil Preah Vihear dan Ta Muen Thom, yang telah memicu ketegangan sejak 2008.
Meski Mahkamah Internasional (ICJ) telah menetapkan kuil tersebut milik Kamboja, Thailand masih mengklaim wilayah sekitarnya.
Thailand telah menutup sebagian besar pos perbatasan dan melarang wisatawan mendekati zona konflik.
Nilai tukar baht Thailand melemah 0,3% menjadi 32,29 per dolar AS pada Kamis, 24 Juli 2025, sebagai dampak langsung dari eskalasi militer.
BACA JUGA:Konflik Thailand dan Kamboja Memanas, 11 Warga Sipil Tewas Dalam Bentrokan Berdarah!
BACA JUGA:BPOM Minta Komdigi Blokir Penjual Blackmores Ilegal di Marketplace, Ini Alasannya!
Sebelumnya, perbatasan antara Thailand vs Kamboja kembali memanas pada Kamis, 24 Juli 2025.
Kejadian berdarah konflik yang tak kunjung usai di wilayah sengketa dekat Kuil Preah Vihear, sebuah situs warisan dunia terkenal.
Dari serangan tersebut 11 warga sipil tewas dan 14 lainnya luka-luka akibat bentrokan senjata di sekitar area tersebut.
Menteri Pertahanan Thailand mengungkapkan bahwa negara mereka telah melaksanakan serangan udara terhadap target-target yang berada di dalam wilayah Kamboja sebagai reaksi terhadap serangan yang sebelumnya dialami.