Wow! 212 Merek Beras Tidak Sesuai Standar, Mentan Amran Pastikan Kondisi Pangan Aman

Kamis 31 Jul 2025 - 09:45 WIB
Reporter : Kumaidi
Editor : Kumaidi

BACAKORAN.CO - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman buka-bukaan ketiak melaporkan kondisi pangan di Indonesia. Dia menyebut, ada 212 merek beras di pasaran tidak sesuia standar.

Kata Mentan Amran, temuan ini didapat ketika melakukan pengawasan mutu beras di pasar. Sebelum memutuskan ada 212 merek beras yang tidak memenuhi standar, Kementan telah melakukan investigasi terhadap 268 merek beras di pasaran. 

Temuan ini sudah dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatasdi Istana Negara, rabu (30/7). 

"Sebanyak 212 merek tidak sesuai standar. Ini bukan sekadar soal oplosan, tapi soal pelanggaran terhadap regulasi mutu. Kami sudah sampaikan ke Kapolri dan Jaksa Agung, dan akan ditindaklanjuti sesuai arahan Presiden,” terang Amran.

BACA JUGA:Beras Raja Produksi PT Belitang Panen Raya Perusahaan Asal Sumsel ini Dibidik Kementan Karena Oplos Beras

Presiden Prabowo, lanjut Mentan Amran, memberi perhatian besar terhadap isu pangan dan menekankan pentingnya keberlanjutan produksi. “Arahan beliau sangat jelas. Pelaku usaha yang tidak mematuhi ketentuan, akan ditindaklanjuti,” ujarnya.

Mentan Amran pada kesempatan ini juga melakukan update menyeluruh, mulai dari produksi hingga distribusi pangan.

“Bapak Presiden menanyakan pangan, produksi beras, sarana produksi seperti pupuk, benih, irigasi, hingga distribusi,” terang Mentan Amran.

Mentan Amran memaparkan kondisi pertanian Indonesia yang berada dalam kondisi aman. 


Mentan Amran pastikan stok pangan aman-kementan-

Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional diperkirakan meningkat signifikan pada periode Januari-Agustus 2025, mencapai 24,97 juta ton. Naik 14,09 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

BACA JUGA:Gile! Hasil Investigasi Beras di Pasar, Kementan Klaim Konsumen Dirugikan Hingga Rp 99,35 Triliun

“Kami laporkan bahwa sesuai BPS, ada peningkatan produksi kita sebesar 14 persen. Stok kita masuk posisi 4,2 juta ton. Kami sampaikan juga kepada seluruh masyarakat bahwa kondisi kita aman karena stok kita tertinggi selama ini,” jelasnya.

Mentan Amran juga turut melaporkan perkembangan cetak sawah. Hal ini merupakan bagian dari upaya strategis Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menjamin ketahanan pangan nasional dalam bentuk program ekstensifikasi. 

Kementan dan sejumlah pihak terkait terus mengakselerasi program ekstensifikasi dan intensifikasi. Hal ini dilakukan guna meningkatkan produksi pangan nasional.

Kategori :