BACAKORAN.CO - Sidang perceraian antara komedian ternama Indonesia, Andre Taulany, dengan sang istri, Rien Wartia Trigina, kembali dilanjutkan di Pengadilan Agama Tigaraksa, Tangerang, pada hari Senin, tanggal 4 Agustus 2025.
Momen ini menjadi sorotan publik lantaran keduanya hadir langsung ke pengadilan untuk menghadiri proses hukum yang tengah berlangsung.
Kehadiran pasangan yang telah lama menikah ini menggambarkan keseriusan dalam menyelesaikan konflik rumah tangga mereka melalui jalur hukum.
Namun, yang menarik dari jalannya persidangan kali ini bukan semata-mata kehadiran Andre dan Rien, melainkan langkah yang diambil oleh Rien dengan membawa serta kedua putra mereka ke ruang sidang.
BACA JUGA:Sedang Jalani Hukuman Penjara Kasus Penipuan, Mantan Kades Terjerat Korupsi Dana Desa Rp1,1 Miliar
Tujuan Rien cukup jelas, yakni untuk menjadikan kedua anak laki-laki mereka sebagai saksi dalam perkara perceraian tersebut.
Langkah ini, meski mungkin bertujuan untuk memperkuat posisi hukum Rien, langsung menimbulkan reaksi keras dari pihak Andre.
Di hadapan awak media dan majelis hakim, Andre Taulany menyuarakan penolakannya terhadap pelibatan anak-anak dalam persoalan rumah tangga yang sedang mereka hadapi.
Ia menyatakan secara terbuka bahwa menurut pandangannya, anak-anak tidak sepatutnya dibebani dengan konflik antara orang tua, apalagi sampai harus duduk sebagai saksi di ruang sidang.
BACA JUGA:Waduh! Lewat Tol Becakayu Rogoh Kocek Lebih Dalam, Cek Tarif Terbarunya!
BACA JUGA:Oplos Beras Tak Sesuai SNI, Polri Tetapkan Petinggi Sania-Fortune Tersangka!
"Anak-anak saya tolak, nggak boleh ikutan dalam persoalan ini," tegas Andre ketika ditemui di luar ruang sidang Pengadilan Agama Tigaraksa.
Menanggapi kontroversi tersebut, Juru Bicara Pengadilan Agama Tigaraksa, Mohamad Sholahudin, turut memberikan klarifikasi atas dinamika yang terjadi.
Ia membenarkan bahwa dalam sidang kali ini, pihak Rien memang mengajukan kedua anak laki-laki sebagai saksi dalam agenda pembuktian yang merupakan bagian dari eksepsi yang diajukan sebelumnya.