Menurut IDI, komunikasi yang baik dan sehat antara pasien, keluarga, dan tenaga medis sangat penting demi tercapainya pelayanan kesehatan yang optimal.
"Pasien atau keluarganya dapat saja merasa tidak puas dengan pelayanan dokter, namun seharusnya dapat dikomunikasikan atau didiskusikan dengan baik-baik. Kami dari IDI Wilayah bersama PB IDI akan terus mendukung dan memantau langkah berikutnya dari aparat penegak hukum," ungkapnya.
Sebelumnya sebuah video viral yang memperlihatkan aksi keluarga pasien memarahi dan memaksa seorang dokter melepas masker di RSUD Sekayu, Sumatera Selatan, memicu perdebatan publik.
BACA JUGA:Bukan Perang, Tapi Pengeroyokan! 20 Prajurit TNI Hajar Prada Lucky Sampai Mati, Perwira Diam Saja
Insiden ini terjadi di ruang perawatan VVIP dan melibatkan dokter spesialis ginjal yang tengah menjalankan tugasnya sesuai prosedur.
Kronologi Kejadian di RSUD Sekayu
Peristiwa ini terjadi pada Selasa pagi, 12 Agustus 2025, di RSUD Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Dalam video berdurasi 1 menit 5 detik yang diunggah akun Instagram @folkkonoha dan akun media sosial Muba Akor, terlihat seorang dokter tengah memeriksa pasien wanita yang terbaring di ruang VVIP.
BACA JUGA:Viral! Keluarga Pasien Ngamuk di RS Muna Barat, Fasilitas Dibanting & Petugas Dikejar
BACA JUGA:Resmi Jadi Tersangka! Dokter PPDS FK Unpad yang Rudapaksa Keluarga Pasien Terancam 12 Tahun Penjara
Dokter tersebut diketahui bernama dr Syahpri Putra Wangsa, Sp.PD, K-GH, FINASIM, seorang spesialis ginjal.
Ia mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari keluarga pasien yang tampak emosi dan memaksa dirinya untuk membuka masker.
"Buka masker kamu, dokter apa kamu jelaskan! Ini kami di ruang VVIP paling layak. Ibu saya sudah tiga hari dirawat, dokter ini cuma melihatkan hasil rontgen," ujar salah satu anggota keluarga pasien dalam rekaman tersebut.
Dokter Tetap Tenang Meski Ditekan
Dalam video lain berdurasi 41 detik, terlihat sang dokter menolak permintaan tersebut secara halus karena bertentangan dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) rumah sakit.
BACA JUGA:Dokter Spesialis Ungkap Pasien THT di Lumajang Naik 25 Persen Akibat Maraknya Sound Horeg
BACA JUGA:Kesaksian Mengejutkan Dokter Oky: Reza Gladys 9 Kali Kontak Demi Bertemu Nikita Mirzani