Ade Ary juga mengingatkan masyarakat agar menggunakan media sosial secara bijak.
Ia menyinggung insiden sebelumnya di mana sebanyak 196 pelajar diamankan karena ikut aksi di jam belajar.
Menurutnya, media sosial memiliki dampak besar dalam membentuk persepsi publik, sehingga penggunaannya harus disertai tanggung jawab.
“Mohon medsos itu dipakai dengan bijak. Kejadian kemarin sudah jelas, pelajar ikut aksi di jam belajar. Ini semoga tidak terjadi lagi,” pungkasnya.
Respons Netizen
BACA JUGA:Jakarta Memerah: Gas Air Mata dan Jeritan Pelajar Warnai Demo DPR!
Larangan live TikTok ini memicu beragam reaksi dari netizen.
Di unggahan akun Instagram @medsoszone, banyak komentar yang mempertanyakan kebijakan tersebut.
Sebagian besar merasa bahwa siaran langsung adalah satu-satunya cara untuk menyampaikan realita di lapangan kepada publik, mengingat tidak ada siaran langsung di televisi.
"Lah klo gk live gak seru secara di TV gak ada siaran langsungnya .. ni udah isi kuota bnyak buat besok nonton live demo di TikTok."
"Di TV kaga disiarin, pada takut nyiarin...yaaa kita sendiri yg nyiarin di live tiktoklah."
"Tetep live kawaaan!"
"Semangat kawan, polisi tu maunya menang sendiri."
"Takut dunia mengetahui."