BACAKORAN.CO - Suasana haru menyelimuti Dusun Jaten, Sendangadi, Mlati, Sleman, saat ratusan pelayat mengantar jenazah Rheza Sendy Pratama ke tempat peristirahatan terakhirnya di Pemakaman Sasanalaya Jatisari.
Rheza, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta angkatan 2023, meninggal dunia pada Minggu pagi dalam situasi yang masih menyisakan tanda tanya.
Yang membuat prosesi pemakaman begitu menyentuh adalah dominasi pelayat dari kalangan anak muda mulai dari kawan seperjuangan, teman kampus, dan sesama aktivis mahasiswa.
Mereka datang tidak hanya untuk mengantar, tetapi juga untuk mengenang sosok Rheza yang dikenal aktif, vokal, dan penuh semangat dalam menyuarakan aspirasi.
Jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 14.52 WIB dan langsung dimakamkan setelah salat dan doa bersama.
BACA JUGA:Innalilahi, 1 Orang Mahasiswa Jogja Tewas Setelah Dipukuli Polisi Hingga Koma
Lokasi pemakaman berjarak sekitar 300 meter dari rumah duka, dan sepanjang jalan menuju liang lahat, isak tangis dan doa mengiringi langkah para pelayat.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Ahmad Fauzi, membenarkan bahwa Rheza adalah mahasiswa aktif Universitas Amikom Yogyakarta. Ia menyampaikan belasungkawa mendalam atas kepergian salah satu mahasiswanya.
“Betul, dia (Rheza) salah satu mahasiswa kami. Yang bersangkutan ikut dalam aksi (unjuk rasa) di Mapolda DIY,” ujar Fauzi saat dikonfirmasi.
Fauzi menambahkan bahwa pihak kampus menerima kabar duka dari rekan-rekan almarhum pada Minggu siang.
Mengenai penyebab kematian, ia menyatakan bahwa pihak universitas masih menelusuri informasi lebih lanjut dan belum bisa memberikan keterangan resmi.
BACA JUGA:PAN Resmi Nonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya dari DPR RI, Ini Dampak Politiknya
Sebelumnya, Indonesia Kembali kembali diguncang kabar duka pada hari ini, minggu, 31 Agustus 2025, seorang mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta bernama Rheza Sendy Pratama meninggal dunia usai mengikuti aksi demonstrasi besar di Kota Yogyakarta.
Rheza disebut mengalami kekerasan dari aparat kepolisian hingga koma sebelum akhirnya dinyatakan wafat.
Kabar ini menyebar luas di media sosial, salah satunya melalui akun @maribasuara di X, yang menuliskan bahwa “Rheza Sendy Pratama dipukuli hingga koma, direnggut paksa, dan tewas di tangan aparat negara.”