5 Anggota DPR RI Dinonaktifkan Imbas Pernyataan Kontroversial, Ini Penjelasannya!

Senin 01 Sep 2025 - 11:04 WIB
Reporter : Ayu
Editor : Ayu

BACAKORAN.CO - Gelombang penonaktifan sejumlah anggota DPR RI oleh partai politik menjadi sorotan publik dalam beberapa hari terakhir.

Langkah tegas ini diambil menyusul pernyataan-pernyataan yang dinilai kontroversial dan dianggap telah melukai perasaan masyarakat luas.

Lima nama yang kini berada dalam sorotan adalah Ahmad Sahroni, Nafa Urbach, Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio), Surya Utama (Uya Kuya), dan Adies Kadir. Mereka berasal dari tiga partai besar: NasDem, PAN, dan Golkar.

Partai NasDem menjadi yang pertama mengambil tindakan. Dua kadernya, yakni Ahmad Sahroni yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI dan Nafa Urbach yang duduk di Komisi IX, dinonaktifkan dari tugas-tugas kelegislatifan.

BACA JUGA:Banjir Konten Provokatif Demonstrasi, Menkomdigi Ungkap Dugaan Aliran Dana Manfaatkan Medsos!

BACA JUGA:Rumah Dijarah, Sri Mulyani Minta Maaf dan Serukan Demokrasi Beradab

Keputusan tersebut ditandatangani langsung oleh Ketua Umum Surya Paloh dan Sekretaris Jenderal Hermawi Taslim.

Dalam dokumen resmi penonaktifan, NasDem menyatakan bahwa pernyataan kedua anggota dewan tersebut telah menyinggung dan mencederai perasaan rakyat, serta dianggap menyimpang dari perjuangan partai.

Tak berselang lama, Partai Amanat Nasional (PAN) menyusul dengan keputusan serupa.

Kali ini, Eko Patrio yang merupakan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI sekaligus Sekjen PAN, serta Surya Utama alias Uya Kuya dari Komisi IX, dinonaktifkan mulai tanggal 1 September 2025.

BACA JUGA:Rumah Dijarah, Ahmad Sahroni Ciut Enggan Pulang ke Indonesia: Demi Keselamatan Keluarga

BACA JUGA:Pengakuan Aktris Zaskia Mecca Jadi Relawan Medis Massa Demo di Kwitang: Rata-rata Sesak Dada dan Butuh NaCl

Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, menyampaikan bahwa keputusan tersebut diambil setelah mencermati dinamika politik dan respons publik yang berkembang.

Ia menegaskan bahwa PAN berkomitmen menjaga integritas dan kredibilitas partai di mata masyarakat.

Langkah ketiga datang dari Partai Golkar, yang menonaktifkan Adies Kadir, Wakil Ketua DPR RI, menyusul pernyataannya terkait tunjangan anggota dewan yang viral dan menuai kritik tajam.

Kategori :