BACAKORAN.CO — Dunia medis diguncang oleh kasus mengejutkan yang melibatkan seorang dokter anestesi asal Prancis, Frederic Pechier (53), yang diduga meracuni 30 pasien selama praktiknya di dua fasilitas kesehatan di Kota Besançon.
Dari jumlah tersebut, 12 pasien dilaporkan meninggal dunia. Sidang perdana atas tuduhan pembunuhan dan percobaan pembunuhan resmi dimulai pada Senin, 8 September 2025.
Pechier diduga melakukan aksinya antara tahun 2008 hingga 2017, saat bertugas di Klinik Saint-Vincent dan Poliklinik Franche-Comté.
Para korban mengalami henti jantung mendadak saat menjalani prosedur medis, dan 12 di antaranya gagal diselamatkan melalui tindakan resusitasi.
BACA JUGA:Diduga Gunakan Ijazah Palsu, Kepala Desa Dituntut 1,3 Tahun, Warganya Malah Minta Dibebaskan
Korban termuda dalam kasus ini adalah seorang anak berusia 4 tahun yang selamat dari dua kali henti jantung saat operasi amandel pada 2016.
Sementara korban tertua berusia 89 tahun.
Sidang yang digelar di Pengadilan Besançon dijadwalkan berlangsung hingga Desember 2025, menandai puncak dari penyelidikan panjang selama tujuh tahun.
Pechier, ayah tiga anak, telah dilarang praktik dan menghadapi ancaman hukuman penjara seumur hidup jika terbukti bersalah.
BACA JUGA:We Are Back! EXO Isyaratkan Comeback Bulan Desember 2025, Teaser Hadir dengan Nuansa Era Debut
Meski begitu, ia tetap menjalani proses hukum di bawah pengawasan yudisial dan tidak ditahan.
Amandine Iehlen, putri salah satu korban, mengungkapkan bahwa ia telah menantikan sidang ini selama 17 tahun.
Ayahnya meninggal dunia akibat henti jantung saat operasi ginjal pada 2008.