BACAKORAN.CO - Nepal tengah diguncang krisis politik besar setelah ribuan anak muda dari generasi Z turun ke jalan menuntut perubahan.
Gelombang demonstrasi yang dipicu oleh maraknya korupsi dan kebijakan kontroversial pemerintah berujung pada pengunduran diri Perdana Menteri Khadga Prasad Sharma Oli pada Selasa (9/9/2025).
Aksi unjuk rasa yang dimotori oleh generasi muda Nepal bermula dari keputusan pemerintah memblokir akses ke berbagai platform media sosial seperti Instagram, YouTube, dan X.
Kebijakan ini dianggap sebagai bentuk pembungkaman suara publik yang selama ini menyuarakan kritik melalui media digital.
BACA JUGA:Heboh Ketua DPRA Tawarkan Opsi Aceh Pisah dari Indonesia? Begini 7 Tuntutan Aksi Demo di Aceh!
Namun, kemarahan massa tak berhenti di situ. Mereka juga menuntut transparansi dan akuntabilitas atas dugaan korupsi yang merajalela di tubuh pemerintahan.
Demonstrasi pun meluas ke berbagai kota, dengan titik pusat di sekitar gedung parlemen Kathmandu.
Situasi semakin memanas ketika aparat keamanan bertindak represif terhadap demonstran.
Bentrokan tak terhindarkan, menyebabkan sedikitnya 19 orang tewas dan lebih dari 90 lainnya luka-luka.
BACA JUGA:Reshuffle Kabinet 2025: Dito Ariotedjo Tinggalkan Kemenpora Setelah Dua Tahun Mengabdi
BACA JUGA:Penuhi Panggilan KPK! Ustaz Khalid Basalamah Diperiksa Sebagai Saksi Atas Skandal Kuota Haji 2024
Rumah beberapa tokoh politik, termasuk kediaman PM Oli dan mantan PM Sher Bahadur Deuba, dilaporkan dirusak massa.
Tak hanya Perdana Menteri, sejumlah pejabat tinggi juga memilih mundur sebagai bentuk tanggung jawab atas krisis yang terjadi.
Menteri Dalam Negeri Ramesh Lekhak mengundurkan diri sehari sebelumnya, diikuti oleh Menteri Pertanian Ramnath Adhikari dan Menteri Penyediaan Air Pradeep Yadav pada Selasa pagi.
