Reshuffle Kabinet 2025: Dito Ariotedjo Tinggalkan Kemenpora Setelah Dua Tahun Mengabdi

Reshuffle Kabinet 2025: Dito Ariotedjo Tinggalkan Kemenpora Setelah Dua Tahun Mengabdi--CNBC Indonesia
BACAKORAN.CO - Setelah resmi tidak lagi menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Bimo Ariotedjo mengungkapkan arah baru dalam perjalanan kariernya.
Politikus muda dari Partai Golkar ini menyampaikan bahwa dirinya siap membuka lembaran baru usai menjalani tugas sebagai Menpora selama kurang lebih dua tahun.
Dalam pernyataannya kepada awak media di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin malam, 8 September 2025, Dito menegaskan bahwa masa depannya masih penuh potensi dan tantangan yang menarik.
“Saya masih berusia 34 tahun. Menjadi menteri belum genap tiga tahun. Tentu masih banyak petualangan yang akan saya jalani, dan saya yakin akan ada banyak tantangan baru yang menanti,” ujar Dito dengan nada optimis.
BACA JUGA:Penuhi Panggilan KPK! Ustaz Khalid Basalamah Diperiksa Sebagai Saksi Atas Skandal Kuota Haji 2024
Ia tampak tenang dan penuh semangat, meski baru saja diumumkan sebagai salah satu dari lima menteri yang terkena reshuffle Kabinet Merah Putih.
Pengumuman perombakan kabinet tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, dari Istana Negara, Jakarta Pusat, pada hari yang sama.
Dito mengaku bahwa dirinya telah menerima informasi mengenai reshuffle sejak pagi hari, namun tetap menghormati keputusan Presiden Republik Indonesia ke-8, Prabowo Subianto.
“Saya tidak tahu sebelumnya. Itu sepenuhnya hak prerogatif Bapak Presiden. Jadi saya sama sekali tidak tahu,” tegasnya.
BACA JUGA:Narapidana Kasus Percobaan Pembunuhan Tewas Tergantung di Dalam Sel Lapas Empat Lawang
BACA JUGA:Urusan Haji dan Umrah Tak Lagi di Kementerian Agama, Presiden Berharap Ongkos Haji Lebih Efisien
Meski tidak lagi menjabat, Dito menyatakan komitmennya untuk tetap memberikan kontribusi, terutama dalam bentuk transfer pengetahuan kepada penggantinya kelak.
Ia berharap pengalaman dan wawasan yang telah ia kumpulkan selama dua tahun menjabat dapat menjadi bekal berharga bagi penerusnya di Kemenpora.