Mulai dari amnesti pajak, modernisasi sistem core tax administration, hingga kebijakan fiskal masif yang menjaga perekonomian saat pandemi Covid-19 melanda.
Langkah-langkah inilah yang membuat Sri Mulyani kerap mendapat apresiasi global.
BACA JUGA:Tragis! Pria di Bangkalan Tewas Jadi Korban Bacok 2 Orang saat Boncengan dengan Sang Istri di Jalan
Ia bahkan berkali-kali masuk daftar menteri keuangan terbaik versi majalah internasional dan dianggap sebagai “guardian of fiscal credibility” bagi Indonesia.
Maka, wajar jika kepergiannya kali ini menimbulkan kepanikan pasar.
Banyak analis menilai, transisi kepemimpinan di Kemenkeu akan menjadi ujian awal serius bagi pemerintahan Prabowo.
Investor kini menunggu langkah konkret dari Purbaya Yudhi Sadewa untuk meyakinkan pasar bahwa kebijakan fiskal Indonesia tetap kredibel dan berkelanjutan.
Di akhir pidatonya, Sri Mulyani menyelipkan pesan yang menyentuh.
BACA JUGA:Diduga Mabuk, Husein Bikin Ricuh Posko Aliansi Masyarakat Pati Bersatu hingga Diteriaki Pengkhianat
BACA JUGA:Ahmad Dhani Usulkan RUU Anti Flexing untuk Pejabat, Netizen: Boleh Korup Asal Jangan Pamer?
“Jangan pernah lelah untuk mencintai Indonesia,” katanya.
Ucapan itu sontak menuai respons emosional publik di media sosial.
Banyak yang merasa kehilangan sosok yang dianggap membawa integritas dalam mengelola uang negara. Namun, jalan pemerintahan harus berlanjut.
Purbaya kini memikul tanggung jawab besar sebagai Bendahara Negara.
Di pundaknya lah arah kebijakan fiskal Indonesia akan ditentukan, termasuk meredakan gejolak pasar akibat transisi yang penuh sorotan ini.
