Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, membantah klaim Trump secara gamblang.
“Panggilan yang diterima dari seorang pejabat Amerika datang saat terdengar suara ledakan akibat serangan Israel di Doha,” tegas al-Ansari dalam pernyataan resmi di platform X.
Peristiwa ini bermula saat Israel menggempur ibu kota Qatar, Doha, Selasa (9/9/2025).
BACA JUGA:Purbaya Gandeng BI, Janji Longgarkan Likuiditas Tanpa Cekik Perbankan
BACA JUGA:KPK Tahan 3 Tersangka Kasus Suap Katalis Bensin di Pertamina: Kontrak Rp176 Miliar Diusut
Trump bereaksi cepat dengan melontarkan kecaman ke Tel Aviv.
Menurutnya, serangan sepihak Israel justru merusak upaya perdamaian yang sedang diupayakan AS bersama Qatar terkait konflik Gaza.
“Qatar adalah sekutu dekat Amerika. Mereka sudah ambil risiko besar untuk mendorong perdamaian. Menyerang Doha tidak akan menguntungkan Israel maupun AS,” ujar Trump.